Mudanews.com Jakarta, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) di bawah komando Ketua Umum AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menegaskan bahwa Aksi Bela Kyai bagi Rakyat Indonesia dan kaum Santri (baik kaum sarungan ataupun abangan) bukan sekadar luapan emosi atau fanatisme kelompok, tetapi wujud nyata dari cinta tanah air yang berakar pada ajaran Islam Nusantara.
“Membela kyai dan pondok pesantren sama wajibnya dengan menjaga Pancasila dan mempertahankan NKRI, apapun resikonya. Sebab dari para kyai lah, nilai hubbul wathon minal iman (Cinta dan membela Tanah Air bagian dari iman) diajarkan dan diwariskan secara turun-temurun,” tegas Gus Wal.
PNIB memandang bahwa serangan terhadap kyai dan pondok pesantren bukan hanya penghinaan terhadap individu, tetapi penghinaan terhadap sumber nilai kebangsaan yang salah satunya lahir dari rahim Islam Nusantara.
“Kyai dan santri adalah penjaga benteng akidah sekaligus penjaga kedaulatan bangsa. Upaya pembusukan terhadap mereka sama saja dengan merusak pondasi ideologis Indonesia,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, Gus Wal mengingatkan bahwa sejarah perjuangan bangsa ini dibangun di atas darah, doa, dan ketulusan para santri.
“Perlu diingat, perjuangan melawan Belanda paling berkobar dimulai saat Perang Jawa yang dipelopori oleh Sinuwun Kanjeng Pangeran Diponegoro dengan dukungan penuh para santri. Semangat itu kembali menyala dalam pertempuran 10 November di Surabaya. Jika hari ini ada yang menghina, menghujat, dan membully kyai, santri, pondok pesantren, perjuangan kyai santri serta aksi bela kyai, maka itu sama saja dengan mengkhianati perjuangan santri pendahulu kami yang telah berabad-abad menegakkan kehormatan dan persatuan bangsa,” ujar Gus Wal.
PNIB menegaskan, Aksi Bela Kyai bukan gerakan sektarian, melainkan ekspresi keimanan yang berpadu dengan nasionalisme kebangsaan.
“Pondok pesantren mengajarkan bahwa mencintai tanah air bukan sekadar slogan, tapi sebagian dari iman. Dari pesantren-pesantren inilah lahir santri pejuang, para ulama yang menolak dijajah, dan rakyat yang setia pada Pancasila serta NKRI,” terang Gus Wal.
Menurutnya, serangan terhadap kyai dan pesantren sama bahayanya dengan serangan terhadap ideologi negara. Karena itu, PNIB menyerukan agar seluruh elemen bangsa bersatu melawan setiap bentuk penghinaan terhadap simbol-simbol moral bangsa.
“NKRI harga mati bukan kalimat kosong. Ia hidup dalam semangat hubbul wathon minal iman, jadi siapapun yang menistakan mereka, sama saja menodai iman kebangsaan kita. Sebab wajib hukumnya bagi santri untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dari ancaman pihak luar yang ingin menghancurkan bangsa dan Khilafah radikalisme Terorisme” tutup Gus Wal dengan tegas***(Red)