Refleksi Hari Lahir Partai Golkar ke-61 Tahun — Menegaskan arah baru politik pengabdian dari Partai Golkar menuju Zaman Baru 2025–2030.
Oleh Leriadi, S. Sis
Wakil Sekretaris Balitbang DPP Partai Golkar / Wakil Sekretaris Jenderal DPP AMPI
Mudanews.com-Opini | Jakarta, Indonesia sedang memasuki masa transisi besar dalam sejarahnya — masa di mana roh zaman berubah cepat, melahirkan tantangan baru sekaligus membuka peluang besar bagi kebangkitan nasional.
Dalam rentang 2025–2030, arah bangsa akan ditentukan oleh kemampuan kita membaca zaman, memahami generasi baru, dan menyesuaikan cara berpikir politik agar sejalan dengan dinamika masyarakat modern.
Generasi milenial dan Gen Z kini menjadi mayoritas penduduk Indonesia.
Mereka tumbuh dalam lingkungan digital yang cair, berpikir bebas, menolak kemunafikan, dan mencintai tanah air dengan caranya sendiri.
Generasi ini tidak ingin sekadar menjadi penonton dalam proses politik dan pembangunan. Mereka ingin berperan, berkontribusi, dan membangun bangsa dengan tangan dan pikirannya sendiri.
*Golkar di Persimpangan Zaman*
Partai Golkar merupakan salah satu pilar sejarah bangsa Indonesia.
Golkar telah berperan dalam menjaga stabilitas nasional, menggerakkan pembangunan, serta menjadi rumah bagi teknokrat, birokrat, dan cendekiawan yang membangun fondasi negara modern.
Namun, zaman telah berubah.
Rakyat — terutama generasi muda — mulai menjauh. Mereka memandang Golkar bukan lagi sebagai partai masa depan, tetapi sebagai simbol masa lalu yang kehilangan relevansi.
Situasi ini bukan untuk disesali, tetapi untuk direnungkan.
Golkar harus berani mendengarkan suara zaman, memahami aspirasi generasi baru, dan bertransformasi secara menyeluruh — bukan hanya secara struktural, tetapi juga secara filosofis dan moral.
Partai ini perlu lahir kembali, bukan sekadar sebagai partai kekuasaan, melainkan sebagai Partai Pelayan Bangsa, sebagai Partai Peradaban.
Politik Kepercayaan: Fondasi Golkar Zaman Baru
Konteks politik masa kini menunjukkan bahwa rakyat tidak lagi mudah percaya pada janji atau citra.
Zaman ini menuntut integritas, keteladanan, dan bukti nyata.
Golkar harus kembali ke akar pengabdiannya: menjadi partai yang bekerja, bukan sekadar berbicara; yang melayani, bukan meminta; yang membangun kepercayaan, bukan memanipulasi emosi publik.
Kekuasaan tanpa keadilan adalah kesewenangan,
dan kekuasaan tanpa integritas adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat.
Oleh karena itu, Golkar harus berani menolak praktik politik uang, membersihkan diri dari korupsi, dan mengembalikan kepercayaan rakyat melalui sikap moral dan keteladanan.
Golkar Zaman Baru harus hadir dengan komitmen:
“Kami tidak mencari kekuasaan untuk diri kami, tetapi untuk menegakkan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.”
*Pembangunan Kedua: *Membangun Manusia Indonesia*
Golkar dahulu dikenal sebagai Partai Pembangunan.
Kini, kita memasuki babak baru yang dapat disebut Pembangunan Kedua — pembangunan yang tidak lagi hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi pada pembangunan manusia seutuhnya.
Pembangunan manusia Indonesia yang jujur, disiplin, cerdas, berdaya saing, dan berkarakter kuat.
Golkar harus menjadi kekuatan politik yang mengawal kualitas pendidikan, memperjuangkan kesempatan kerja yang adil, dan mendorong kemandirian teknologi nasional.
Perhatian utama partai harus tertuju pada petani, nelayan, buruh, pengusaha muda, dan pelaku ekonomi rakyat yang menjadi tulang punggung bangsa.
Inilah politik yang bekerja — politik peradaban, bukan sekadar politik kekuasaan.
*Golkar Muda, Golkar Masa Depan*
Transformasi Golkar hanya akan berhasil jika ditopang oleh semangat dan cara berpikir baru.
Generasi muda Indonesia — baik secara usia maupun semangat — harus diberi ruang kepemimpinan yang nyata dalam tubuh partai.
Golkar perlu menetapkan komitmen bahwa minimal 40% posisi kepemimpinan di berbagai tingkatan diisi oleh kader muda.
Mereka harus diberi tanggung jawab dalam bidang inovasi, digitalisasi, dan kebijakan publik yang berbasis data.
Untuk mendukung hal tersebut, Golkar Zaman Baru perlu membentuk Golkar Institute for Digital Democracy, sebuah lembaga riset dan pendidikan politik modern yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran, inovasi kebijakan, dan pengembangan kepemimpinan berbasis ilmu pengetahuan.
Zaman baru tidak bisa dijalankan hanya dengan insting politik, melainkan dengan pengetahuan, integritas, dan kesungguhan.
*Golkar Sebagai Rumah Peradaban*
Partai Golkar harus menempatkan dirinya sebagai rumah besar peradaban bangsa.
Ia tidak boleh semata menjadi mesin elektoral, melainkan juga wadah pembinaan moral, pendidikan politik, dan penguatan budaya nasional.
Golkar harus hadir di semua ruang kehidupan: di desa dan kota, di pesantren dan kampus, di sawah maupun ruang digital.
Golkar harus menjadi teman rakyat, bukan penguasa rakyat — dan menanamkan kembali nilai-nilai luhur bangsa: gotong royong, kerja keras, serta kecintaan terhadap tanah air.
Seruan Kebangkitan
Zaman kini keras, tetapi juga memanggil mereka yang tulus dan berani.
Dalam menghadapi tantangan baru, Golkar harus menegaskan kembali jati dirinya:
“Kami bukan partai masa lalu — kami penjaga cita-cita besar bangsa.”
“Kami tidak mencari kekuasaan untuk berkuasa — kami mencari kekuasaan untuk mengabdi.”
“Kami percaya, politik adalah jalan suci untuk melayani rakyat dan membangun peradaban.”
Golkar Zaman Baru harus menjadi cahaya di tengah gelapnya politik transaksional — menegakkan kembali kehormatan politik dan memulihkan kepercayaan rakyat melalui kerja nyata dan keteladanan moral.
*Penutup: Dari Golkar Lama ke Golkar Zaman Baru*
Setiap zaman memiliki tantangannya sendiri, dan setiap partai besar memiliki tanggung jawab untuk beradaptasi tanpa kehilangan jati dirinya.
Golkar harus mampu berpindah dari masa lalu menuju masa depan, dari struktur menuju peradaban.
• Dari Partai Struktur → menuju Partai Peradaban
• Dari Partai Kekuasaan → menuju Partai Kepercayaan
• Dari Partai Lama → menuju Partai Masa Depan
Golkar Zaman Baru berakar pada sejarah, tumbuh dengan ilmu pengetahuan, dan berbuah karya nyata bagi bangsa.
*Akhirnya, kita percaya:*
Bangsa ini akan besar jika yang kuat melindungi yang lemah,
yang pintar membimbing yang sederhana,
dan yang tua memberi ruang bagi yang muda.
Inilah semangat Golkar Zaman Baru —
semangat untuk menghidupkan kembali Roh Zaman Indonesia 2025–2030. Sebagai kader kita harus siap menghadapi Tantangan Dalam segala arah dalam memperkokoh Partai Golkar Sebagai Pondasi Berkehidupan Berkebangsaan Menjunjung Nilai Nilai Luhur Yang Termaktub pada Pancasila..
Dirgahayu 61 Tahun Partai Golkar, Golkar Solid Indonesia Maju Bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan Sekretaris Jenderal M. Sarmuji.
[Red]