Harmoni di Kota Santri, Menanti REKOR MURI dari Kirab Kebinekaan Cianjur

Breaking News
- Advertisement -

 

MUDANEWS.COM, CIANJUR – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cianjur bersiap mencatatkan sejarah baru dalam upaya pemeliharaan toleransi. Menjelang peringatan Hari Toleransi Internasional pada November mendatang, FKUB Cianjur merencanakan dua acara besar, salah satunya digadang-gadang akan meraih rekor dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).

Dalam hal ini lebih lanjut, Ketua FKUB Cianjur, KH Choirul Anam, MZD, mengungkapkan bahwa semua persiapan kini sedang dimatangkan. Sebagai bagian dari koordinasi dan kolaborasi program rutin, pihaknya telah melakukan safari ke sejumlah rumah ibadah dan lembaga pendidikan keagamaan.

“Kami sudah melakukan safari ke Pura Jagatnata Amerta Sari, Sekolah Tinggi Teologi Cipanas, Lembah Karmel Sukaresmi, dan Pondok Pesantren Darul Falah Cipendawa,” jelas KH Choirul Anam.

Safari ini lanjutnya bertujuan untuk menyelaraskan berbagai kegiatan yang rutin diadakan setiap November, seperti pengecatan rumah ibadah, bakti sosial, dan pentas seni.

Pada tahun 2023, kegiatan serupa telah menghasilkan peresmian Lembur Toleransi (Kampung Kerukunan) oleh Sekjen Kemenag RI Prof Nizar Ali di Vihara Sakya Wanaram, Kampung Sukatani, Desa Cipendawa, sekaligus diselenggarakan Gelar Budaya Lintas Agama.

“Tahun 2024 ini, peringatan hari toleransi internasional FKUB Cianjur akan jauh lebih spektakuler,” katanya menjabarkan.

Di bulan November yang akan datang, Cianjur akan menjadi tuan rumah dua event besar. Pertama, Pagelaran Budaya Nusantara Lintas Agama pada Jumat, 14 November di Ballroom Palace Hotel Cipanas.

Acara ini akan menampilkan berbagai kesenian dari beragam etnis, mulai dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sunda, Jawa, Madura, Dayak, hingga NTT. Kedua, Kirab Budaya Nusantara Lintas Agama yang direncanakan diikuti oleh 1.000 peserta.

Ribuan peserta ini akan terdiri dari perwakilan enam agama dan berbagai etnis di Cianjur, mengambil titik keberangkatan dari depan Masjid Assalafiyah dan berakhir di Vihara Sakya Wanaram, ditutup dengan acara makan nasi liwet bersama.

“Kirab ini yang kami rencanakan akan masuk REKOR MURI,” ujar KH Choirul Anam dengan nada penuh optimistis.

Ia menambahkan, seluruh kegiatan ini memiliki tujuan fundamental untuk menumbuhkan semangat toleransi dan saling pengertian di antara pemeluk agama dan suku yang ada di Kabupaten Cianjur.

“Ini adalah upaya kami untuk mewujudkan Cianjur yang rukun, damai, toleran, harmonis, berlandaskan moderasi beragama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.

Menurut rencana, acara akbar ini akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Bupati dan Wakil Bupati Cianjur, Unsur Forkopimda, serta berbagai tokoh agama dan masyarakat luas.

Berita Terkini