Mudanews.com Yogyakarta – Pada hari Selasa, tanggal 7 Oktober 2025 bertempat di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, telah dilaksanakan Pembukaan Hari Lahir Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (HARLAH HIMA PAI) Universitas Alma Ata (UAA) yang ke-VIII dan Stadium General. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan mengenai kebijakan pendidikan keagamaan di Indonesia, serta memperkuat nilai-nilai moderasi dan cinta dalam pendidikan.
Turut hadir Jajaran Staff Kanwil Kemenag DIY, kelompok MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran, Para Dosen S2 PAI UAA, serta Para Mahasiswa S1 dan S2 PAI UAA.
Pembukaan HARLAH HIMA PAI pukul 09.00 WIB diawali dengan sambutan dari Dr. H. Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum., selaku Kepala Kanwil Kemenag DIY, dan Dr. Muh. Mustakim, M.Pd. selaku Wakil Rektor UAA.
Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Bahiej menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan Kementerian Agama dan lembaga pendidikan dalam memperkuat kualitas layanan keagamaan di Indonesia. Ia juga mengajak mahasiswa untuk menjadi bagian dari perubahan positif melalui keterlibatan aktif dalam pengembangan layanan keagamaan yang moderat dan inklusif.
Sementara itu, Dr. Muh. Mustakim menegaskan bahwa kegiatan seperti Stadium General menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan akademik sekaligus menumbuhkan kepekaan sosial. “Kami berharap ini menjadi awal, menjadi pijakan kita untuk melakukan kerjasama-kerjasama berikutnya dengan Kementrian Agama DIY” Sambung beliau.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Sosialisas Program Magister (S2) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Alma Ata yang disampaikan oleh Dr. Aida Hayani, M.Pd selaku Kaprodi S2 PAI UAA. Beliau menyampaikan kepada seluruh peserta bahwa S2 PAI merupakan kelanjutan dari komitmen UAA dalam mengembangkan pendidikan Islam yang unggul, moderat, dan berwawasan global.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan Stadium General yang mengangkat tema: “Implementasi dan Dampak Kebijakan Kementrian Agama Dalam Peningkatan Kualitas Keagamaan di Indonesia” dimoderatori oleh Saudara Muhammad Fariz Ash shiddiq Ibrahim Mamesah yang merupakan Mahasiswa PAI UAA dengan narasumber Hj. Anita Isdarmini S.Pd.,M.Hum selaku Ketua Tim Kurikulum dan Kesiswaan Kanwil Kemenag DIY.
Beliau memperkenalkan Kurikulum Berbasis Cinta sebagai pendekatan baru dalam pembangunan karakter peserta didik. Konsep ini berangkat dari kebutuhan untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan yang lebih mendalam di tengah berbagai tantangan sosial seperti perundungan, krisis moral, dan kurangnya empati sosial. Inti dari kurikulum ini adalah menjadikan cinta sebagai ruh pendidikan, bukan sekadar materi pelajaran. Pendidikan diarahkan agar peserta didik memahami, merasakan, dan mengamalkan cinta dalam seluruh aspek kehidupan.
Terakhir beliau menambahkan “Sasaran Kurikulum berbasis cinta ini bukan hanya ditujukan bagi para siswa, tetapi juga mengingatkan para guru bahwa tugas mengajar bukan sekadar menyampaikan ilmu, tetapi juga bentuk ibadah dan pengabdian kepada Tuhan. Guru menjadi teladan dalam mempraktikkan kasih sayang, kesabaran, dan keikhlasan dalam mendidik. Dengan cinta, guru tidak hanya mencerdaskan pikiran, tetapi juga menumbuhkan hati dan karakter peserta didik.” pungkanya **(Red)