Mudanews.com Surabaya- Pernyataan Presiden Prabowo bahwa korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya 0,0017 persen mendapat tanggapan dari Nahdliyin Bergerak (NABRAK).
Panglima NABRAK Firman Syah Ali (Gus Firman) menyatakan bahwa terkait keselamatan rakyat, 1 orang korban sudah terlalu banyak, apalagi sampai lebih.
“Terkait keselamatan rakyat, 1 orang korban saja sudah terlalu banyak. Bahkan keselamatan rakyat merupakan hukum tetingggi, Salus Populi suprema lex esto. Maka sebaiknya jangan dihitung prosentasenya” ucap pendiri Konfederasi Olahraga NU (KONU).
Gus Firman mencontohkan kasus kecelakaan pesawat yang korbannya hanya 0, 0001 persen namun akan tetap jadi atensi publik yang luar biasa.
“Sebagai contoh kita lihat kalau ada kasus kecelakaan pesawat terbang, walaupun korbannya hanya 0,0001 persen dari seluruh penumpang pesawat di suatu negara, namun publik pasti akan gaduh dan dalam beberapa kejadian bisa membuat Menteri Perhubungannya mengundurkan diri” lanjut tokoh aktivis 98.
Dia memberi contoh lain dalam kasus-kasus unjuk rasa, satu orang korban saja pasti menimbulkan kegaduhan nasional.
“Untuk contoh lainnya adalah dalam kasus unjuk rasa. Satu orang korban saja pasti menimbulkan kegaduhan publik yang luar biasa, bahkan berujung pada tuntutan mundurnya pejabat keamanan” lanjut sesepuh madura.
Maka dari itu, Gus Firman meminta evaluasi terhadap MBG, tata kelolanya diperbaiki.
“Maka dari itu, kemarin saya dan senator Ning Lia meminta evaluasi total MBG, perbaiki tata kelolanya, sehingga tidak perlu ada korban lagi” pungkas tokoh NU.

