Penulis: Nurul Azizah
Mudanews.com OPINI – Tidak seperti biasanya setiap ada moment peringatan hari ulang tahun biasanya diperingati dengan tasyakuran di ruangan dengan penuh aneka hidangan.
Berbeda dari biasanya Hari lahir atau Harlah MA Darut Taqwa Semarang diperingati dengan berziarah ke makam para waliyullah yang berada di daerah Mranggen Demak Jawa Tengah.
Madrasah Aliyah atau disingkat MA, merupakan sekolah setingkat SMA. Pada tanggal 22 September 2025 MA Darut Taqwa Semarang berusia 34 tahun. Usia yang berada pada puncak masa dewasa awal yaitu periode 26-35 tahun dan merupakan usia strategis untuk menyelaraskan prestasi, hubungan dengan masyarakat, pembiayaan serta stabil dalam pelayanan kepada masyarakat yang menitipkan putra putrinya untuk bisa belajar bersama menuju prestasi siswa yang gemilang dan memuaskan.
Mengapa harlah ke 34 diperingati dengan berziarah ke makam-makam waliyullah? Menurut penuturan bapak Yasin Fathurrahman, S.Pd, M.Si selaku Kepala MA Darut Taqwa, ya karena beberapa alasan sebagai berikut:
1). Meneladani akhlak dan perjuangan para waliyullah, serta mencari keberkahan spiritual yang bersumber dari kedekatan mereka kepada Allah SWT. Selain itu bisa memperkuat iman, melakukan instrospeksi diri dan pentingnya silaturahmi kepada waliyullah orang-orang shaleh yang sudah wafat.
2). Meneladani perjuangan para waliyullah alim ulama dalam menyebarkan ilmu kepada murid-muridnya dan syiar Islam. Ziarah dapat menjadi sarana pembelajaran bagi bapak ibu guru untuk melihat bukti peninggalan sejarah penyebaran Islam dan menumbuhkembangkan kesadaran sejarah.
3). Ziarah juga meneladani bahwa waliyullah sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan memperkuat keimanan dan akhlak, menguatkan ikatan sosial masyarakat sekitar dan melestarikan sejarah serta tradisi keagamaan.
Untuk bisa mewujudkan harapan tersebut maka segenap pengajar dan karyawan mengadakan ziarah pada hari Senin, 22 September 2025 ke beberapa makam antara lain:
1). Kiai Hasan Muhibat atau Mbah Hadi Girikusumo seorang mursyid thoriqoh Naqsyabandiyah Khalidiyah. Makamnya berada di komplek makam Kasepuan Desa Girikusumo Mranggen Demak.
2). Mbah Ibrahim Brumbung Mranggen mursyid thoriqoh santrinya Simbah Karim Banten. Beliau juga cucunya Sunan Terboyo nama lain dari Raden Surohadi Menggolo alias Sayyid Muhammad yang makamnya ada di belakang Masjid Terboyo Semarang.
3). Mbah Syech Shodiq Jago (Mbah Jago) Wringin Jajar Mranggen. Seorang aulia yang berjasa dalam melakukan syiar Islam di Demak pada masa lalu.
4). Syech Abdullah Mudzakir (Mbah Mudzakir) ulama asal Mranggen yang makamnya terapung di tengah laut Sayung Demak.
Dari ziarah empat makam waliyullah akan menjadi sarana muhasabah (instrospeksi diri) dan pengingat akan akhirat, serta pendorong semangat untuk menghargai jasa para tokoh agama dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Semoga hajat dan keinginan dari segenap pengajar di MA Darut Taqwa Semarang terkabul doanya. MA Darut Taqwa Semarang semakin jaya dan banyak siswanya. aamiin aamiin aamiin YRA 🙏
Nurul Azizah, S.Pd, M.Si
Waka kurikulum MA Darut Taqwa Semarang