Mudanews.com Pringsewu – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Program Desa Siap Siaga Nasional di Desa Waringinsari, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan kewaspadaan nasional terhadap paham radikalisme dan terorisme.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perangkat Desa Waringinsari.
Kasubdit Kesiapsiagaan dan Pengendalian Krisis BNPT, Kolonel Inf Indra Gunawan, menjelaskan bahwa Desa Siap Siaga merupakan program prioritas unggulan BNPT untuk membangun kewaspadaan dari tingkat desa.
“Hal tersebut sangat penting mengingat paham radikalisme dan terorisme masih banyak ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia,” kata Kolonel Inf Indra saat diwawancarai pada kegiatan Siap Siaga Nasional di Desa Waringinsari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada Minggu (21/09/2025).
Program ini memastikan setiap desa memiliki standar operasional prosedur (SOP) pencegahan terorisme, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan membangun sistem deteksi dini terhadap potensi ancaman terorisme.
BNPT berharap Desa Siap Siaga dapat menjadi benteng pertahanan pertama dalam mencegah penyebaran paham radikal.
Membangun Nasionalisme Melalui Pemahaman Pancasila
Salah satu narasumber dalam kegiatan ini adalah Ken Setiawan, pendiri NII Crisis Center.
Ia menyampaikan bahwa program Siap Siaga adalah perwujudan bela negara dan aplikasi dari Pancasila, khususnya sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Menurut Ken, sila pertama merupakan kunci untuk membuka sila-sila berikutnya.
“Jika kita cinta Tuhan, maka kita juga harus cinta tanah air kita, Indonesia,” tegas Ken.
Ia menjelaskan bahwa pemahaman sila pertama akan membawa pada bonus sila-sila berikutnya.
“Jika sudah dapat memanusiakan manusia, maka akan mendapat sila ketiga Persatuan Indonesia.
Jika ada masalah, kita disediakan sila keempat, yaitu musyawarah mufakat.
Dan jika dari sila pertama hingga keempat sudah kita dapatkan, maka bonus terakhir adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.
Ken berharap program Desa Siap Siaga dapat mempersatukan desa-desa di Indonesia agar semakin siap dalam menghadapi potensi ancaman radikalisme dan terorisme.