Yurike Sanger Istri Ke-7 Sukarno Meninggal Dunia Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com Jakarta | Kabar duka, istri ke-7 Bung Karno, Yurike Sanger, meninggal dunia di California, Amerika Serikat. Kabar itu disampaikan langsung oleh sang putra, Yudhi Sanger lewat IG-nya. Yurike meninggal pada 17 September 2025, sekira pukul 19.15 waktu Amerika, dalam usia 81 tahun.

Bagaimana kisah cinta Yurike dengan Bung Besar?

Tahun 1962, Yurike Sanger baru saja duduk di kelas 1 SMA VII, Jakarta. Berwajah cantik, berkulit kuning langsat, dan mempunyai rambut panjang nan lebat. Dia terpilih sebagai menjadi anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika atau semacam tim pagar ayu di Istana Negara.

Kecantikan Yuri menggetarkan hati Sukarno. Dengan mata yang tajam Bung Karno memandangi Yuri.

“Banyak sekali pemuda yang jatuh cinta pada diri saya, tapi saya tidak menanggapi. Setelah saya bertatapan dengan Bung Karno, hati saya berdesir bagai diterjang gajah dan saya jatuh cinta kepadanya,” ungkap wanita kelahiran Manado, Sulawesi ini seperti tertulis di buku, Bung Karno! Perginya Seorang Kekasih, Suamiku, & Kebanggaanku.

Pada 6 Agustus 1964 keduanya menikah secara sederhana, hanya dihadiri pihak keluarga dan Wakil Perdana Menteri, Chairul Saleh. Menikah dengan pria yang 45 tahun lebih tua tentu menjadi pergunjingan banyak orang, meskipun pria tersebut seorang presiden. Demikian pula yang dialami Yuri. Dia sering diejek oleh teman-teman sekolahnya.

Saat Yuri bercerita jika teman-temannya mengejek pernikahannya, Sukarno langsung memerintahkan agar Yurike keluar dari sekolahnya. Perintah Sukarno membuat Yuri kaget. Tapi dia tidak bisa berkata apa-apa karena itu adalah perintah presiden.

Setelah menikah, Yuri tinggal di rumah milik King Gwan, orang keturunan Tionghoa yang lari ke luar negeri karena terlibat korupsi. Hampir tiap hari Bung Karno mengunjungi Yuri, kecuali Jumat sampai Minggu. Sebab hari tersebut merupakan jadwal Bung Karno ke Bogor, menemui Hartini.

Pada 1965, Yuri hamil. Sayang kehamilannya bermasalah sehingga dia harus mengalami abortus. Dia dirawat di RS Yang Seng I (RS Husada).

Orang-orang rumah sakit tidak ada yang tahu bahwa Yuri adalah istri presiden. Mereka hanya mengetahui, Yuri adalah istri muda dari seorang pejabat penting.

Hingga pada suatu hari ada seorang dokter muda yang jatuh hati kepadanya. Sang dokter merasa kasihan karena selama dirawat Yuri tak pernah ditengok suaminya. Sebagai tanda cinta, dokter tersebut membelikan televisi 14 inci agar Yuri tidak merasa kesepian di kamar.

Sampai suatu hari datanglah Bung Karno yang tiba dari kunjungan luar negeri untuk menjenguk. Tiba-tiba perhatian Bung Karno tertuju ke televisi 14 inci yang ada di ruangan.

“Dari siapa televisi ini,” tanya Sukarno.

“Anu, Mas, dikasih orang. Biar sajalah,” jawab Yuri.

Kontan Bung Karno marah besar. “Jadi kamu terima dengan senang hati pemberian orang itu ya? Apa kamu pikir saya tidak bisa kasih perhatian sama istri sehingga kamu enak saja menerima perhatian dari orang lain yang bukan suamimu. Pokoknya, mulai besok televisi itu tidak boleh ada di ruangan ini lagi?’” murka Bung Karno.

Keesokan harinya, Bung Karno mengirim televisi berukuran 24 inci. Televisi 24 inci versus televisi 14 inci. Rupanya, Bung Karno punya rasa cemburu juga.

Yuri bingung. Dia ingin mengembalikan televisi 14 inci namun takut menyakiti perasaan si pemberi. Sementara jika tetap membiarkan televisi tersebut ada di ruangannya, dia takut Bung Karno tambah murka. Akhirnya diputuskan, televisi tersebut dimasukkan ke kolong tempat tidur saja.

Pada suatu kesempatan dokter muda itu kembali mengunjungi Yuri. Meski melihat televisi pemberiannya tidak ada lagi, sang dokter tidak marah. Dia malah memberi Yuri setumpuk majalah sebagai pengusir rasa sepi.

Sepeninggal dokter tersebut, Yuri membuka-buka majalah pemberiannya. Saat melihat halaman pertama majalah, tiba-tiba amarah Yuri meluap. Di sana terpampang gambar Bung Karno sedang bermesraan dengan Ratna Sari Dewi.

“Terus terang saya cemburu sekali. Rupanya dokter tersebut mau balas dendam,” kenang Yuri.

Tak lama kemudian, Bung Karno datang menjenguk. Si Bung Besar ini kaget bukan kepalang saat kedatangannya disambut Yuri dengan tangisan dan bantingan setumpuk majalah.

Namun, bukan Bung Karno namanya jika tak bisa menundukkan istrinya yang tengah merajuk. Tak berapa lama kemudian emosi Yuri mereda.

Konon, setelah kasus tersebut, si dokter muda tadi sempat dipanggil ke Istana Negara dan kemudian dipindah tugaskan ke rumah sakit yang lain (Red)

Sumber : Intisari.grid.id

#yurikesanger #bungkarno #istribungkarno
#yurike

Berita Terkini