Mudanews.com Pamekasan– Pemangku Patobin Kyai Abdul Qidam (Bhuju’ Arsojih) di belakang gedung Koramil Larangan, Kabupaten Pamekasan kemarin (24 Agustus 2025) menggelar haul Kyai Abdul Qidam (Bhuju’ Arsojih) yang dihadiri oleh ratusan simpul keturunan Kyai Abdul Qidam dari berbagai pelosok Jawa-Madura.
Acara dibuka dengan pembacaan yasin dan tahlilan seperti biasanya, disusul sambutan Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman sebagai salah satu keturunan Kyai Abdul Qidam, pembacaan manaqib Kyai Abdul Qidam oleh Kyai Umar Khozin dan tausiyah oleh KH Kholil Muhammad Gunungsari.
Diantara tokoh keturunan Kyai Abdul Qidam yang hadir dalam acara haul tersebut adalah :
1. Bupati Pamekasan Dr KH Kholilirrahman;
2. KH Kholil Muhammad Gunungsari;
3. Drs KH Ahmad Syafii Yasin;
4. RB Denny Suryoningprang (Kraton Sumenep);
5. RB Abdurrahman Sasradiningrat (Kraton Sumenep);
6. R Harisandi Safari (Komisi D DPRD Sumenep);
7. Firman Syah Ali (Pemprov Jatim);
8. Dr Adam Muhshi (Pakar Hukum Tata Negara Unair);
9. KH Abdul Hamid Roqib (Pengasuh Ponpes Palalang Pakong);
10. Kyai Umar Khazin (Shohibul Bait);
11. Kyai Abdul Hamid Rabah (Bhuju’ Rabah IX);
12. Kyai Abdul Ghofur Konang Galis;
13. KH Abdullah Dheje Gunong Plakpak;
14. Kyai Hamidi (Shohibul Bait);
15. KH Ja’far Shodiq Batuampar (tokoh pejuang nasab ulama Nusantara);
16. dll
Dalam sambutannya, pengampu Patobin Kyai Umar Khazin menyampaikan legacy dakwah islam Bhuju’ Arsojih (Kyai Abdul Qidam) beserta seluruh keturunannya dari masa ke masa. Kyai Umar Khazin meminta semangat perjuangan ini jangan pernah padam, para generasi penerus harus terus berdakwah sebagaimana lalampa para leluhur. Tugas-tugas kepemimpinan pemerintahan, kepemimpinan pesantren dan kepemimpinan masyarakat merupakan alat bagi Bani Abdul Qidam dalam menginternalisasi ajaran islam ke tengah-tengah masyarakat.
Dalam rangka memotivasi dan menginspirasi gerakan dakwah Bani Abdul Qidam Arsojih, KH Kholil Muhammad Gunungsari menyebutkan nama beberapa tokoh nasional maupun daerah yang merupakan keturunan Bhuju’ Abdul Qidam, seperti :
1. KH As’ad Syamsul Arifin (tokoh nasional);
2. KH Zaini Mun’im (tokoh nasional);
3. Prof Dr KH Mahfud MD (tokoh nasional);
4. Dr KH Kholil Nafis (tokoh nasional);
5. Bindere Saot (Raja Sumenep);
6. KH Ahmad Syafii (mantan Bupati Pamekasan);
7. KH Musleh Adnan (Penceramah sejuta umat).
Dalam catatan sejarah, Bhuju’ Arsojih alias Pangeran Pandiyan alias Kyai Abdul Qidam adalah seorang keturunan Walisongo yang meneruskan lalampa para leluhurnya berdakwah di kawasan Pamekasan.
Bhuju’ Arsojih dan kakak iparnya Bhuju’ Agung Rabah terkenal dengan karomah-karomah kewaliannya diantaranya Bhuju’ Agung Rabah pernah meramal bahwa diantara keturunan Bhuju’ Arsojih akan menjadi raja. Ramalannya terwujud saat Bindhere Saot dinobatkan sebagai Raja Sumenep dan di era modern banyak keturunan Arsojih berhasil jadi pemimpin pemerintahan baik sebagai Menteri, Kepala Daerah, Kepala Dinas, DPR dan sebagainya.
Tokoh NU Firman Syah Ali yang juga hadir ditengah-tengah ratusan dzurriyah Bhuju’ Abdul Qidam menyatakan bahwa kegiatan haul harus dilestarikan.
“Alhamdulillah, kegiatan haul telah berjalan aman, tertib, lancar, sukses dan barokah. Semoga kegiatan ini terus berlangsung secara rutin dari generasi ke generasi agar ketersambungan spiritual kita dengan para leluhur tidak pernah putus” ucap keponakan Mahfud MD ini.
“Selain untuk keberlangsungan ikatan spiritual, haul seperti ini sangat bermanfaat untuk meneguhkan silaturrohim antar dzurriyah Bhuju’ Arsoji sehingga bisa saling memotivasi dan saling menginspirasi dalam memenuhi panggilan dakwah sebagaimana telah diwariskan oleh leluhur kita dari masa ke masa” pungkas Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK) ini.***(Red)