Mudanews.com Surakarta – Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun yang dibidangi Komisi II Dewan Profesor UNS di Ruang Mangkunegara Lounge UNS Inn lantai 1, Senin, 21 Juli 2025. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi II Dewan Profesor UNS Surakarta Prof. Dr. Suciati, M.Pd menyampaikan sambutan bahwa etika akademik merupakan aspek mendasar dalam menjaga integritas keilmuan, tanggung jawab sosial, dan kehormatan sivitas akademika. Di tengah tantangan globalisasi dan komersialisasi pendidikan tinggi, pendekatan etika yang berakar pada budaya lokal menjadi urgensi moral dan langkah yang strategis,” ujar Prof. Dr. Suciati, M.Pd.
Pada prinsipnya, diskusi kelompok terpumpun ini memiliki tujuan antara lain menggali dan memetakan nilai-nilai kearifan lokal yang relevan dengan kehidupan akademik, membangun pemahaman bersama antar pemangku kepentingan tentang pentingnya etika akademik kontekstual, menyusun masukan awal untuk draf pedoman etika akademik berbasis budaya Jawa dan merumuskan strategi internalisasi nilai-nilai tersebut di lingkungan kampus,” ujar Prof. Dr. Suciati, M.Pd.
Menurut Ketua Dewan Profesor UNS Surakarta Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D, bahwa apa yang dilakukan dalam Diskusi Kelompok Terpumpun untuk diteruskan dan diwujudkan. Penyusunan Pedoman/Panduan/Referensi Etika Akademik Berbasis Budaya Jawa ini menjadi sesuatu yang penting sekali. Implementasi dari visi UNS berdasarkan budaya nasional melalui diskusi ini hasilnya akan sangat kontributif bagi Lembaga, misalnya untuk membackup akreditasi perguruan tinggi,” terang Ketua Dewan Profesor UNS Surakarta.
Setelah pembukaan, diskusi diawali dengan pemantik mengenai kebutuhan Pedoman Etika Akademik Berbasis Kearifan Lokal yang dipandu Prof. Sahid Teguh Widodo, S.S., M.Hum.,Ph.D. Selanjutnya, fokus diskusi kelompok kecil (Breakout Group) dengan kelompok 1 dengan tema Etika berinteraksi antar elemen di UNS dan Kelompok 2 dengan tema Etika berkomunikasi antar elemen di UNS. Setelah selesai dilanjutkan dengan pleno dan perumusan poin-poin hasil diskusi yang diakhiri dengan penutupan dan kesimpulan.
Diskusi kelompok terpumpun Dewan Profesor UNS Surakarta ini diharapkan menjadi ruang dialog reflektif dan kolaboratif dalam merumuskan nilai-nilai etik akademik yang tidak hanya normatif, tetapi juga kontekstual dan membumi. Nilai budaya Jawa yang telah terbukti membentuk karakter luhur masyarakat, kini perlu direvitalisasi untuk membangun peradaban akademik yang unggul dan bermartabat.***(Red)