Geger! Ini Alasan Mahasiswa UGM Ogah Bahas Polemik Ijazah Jokowi

Breaking News
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – CIREBON | Polemik soal keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai makin liar dan tak lagi produktif. Kritik ini datang dari kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Cirebon. Mereka menilai isu tersebut justru mengalihkan perhatian publik dari persoalan-persoalan nyata yang lebih berdampak langsung bagi masyarakat.

Faiz Wildan, mahasiswa UGM angkatan 2023, menyayangkan isu ijazah itu terus dibesar-besarkan di ruang publik.

“Sebagai mahasiswa, kami diajarkan berpikir kritis. Tapi polemik ini nggak memberi manfaat konkret untuk kebijakan atau kehidupan masyarakat. Lebih baik fokus ke hal yang menyentuh langsung rakyat,” ujar Faiz, Jum’at, 25 Juli 2025

Ia menambahkan, masih banyak masalah serius yang perlu disorot, seperti pengangguran, inflasi, dan ketimpangan sosial. Faiz berharap masyarakat tak terjebak dalam isu yang tidak memberi solusi nyata.

Senada, Ketua Kagama Cirebon, Heru Subagia, mengaku telah menerima sejumlah mahasiswa UGM yang datang untuk berdiskusi seputar isu nasional, termasuk soal ijazah Jokowi. Menurutnya, para mahasiswa itu sepakat bahwa isu tersebut tak relevan bagi kehidupan kampus maupun masyarakat luas.

“Mereka mempertanyakan sejauh mana urgensi isu ini untuk bangsa. Bagi mereka, ini tidak berdampak langsung ke dunia akademik atau kepentingan publik,” ungkap Heru.

Lebih jauh, Heru melihat keberanian mahasiswa UGM yang menyuarakan pandangan berbeda sebagai sikap jujur dan realistis. Bahkan, katanya, mereka menantang balik masyarakat untuk mengevaluasi urgensi membicarakan ijazah Presiden.

“Adik-adik mahasiswa UGM justru menantang publik: untuk apa kita sibuk bahas ijazah, sementara ekonomi rakyat terus terpuruk?”

Heru juga menekankan pentingnya ruang diskusi yang sehat dan produktif, agar publik tidak terjebak dalam isu sensasional yang tidak berdampak positif pada pembangunan bangsa.

“Kita harus dorong semua pihak – termasuk elite politik dan media – untuk mengangkat wacana yang membangun, bukan yang memecah fokus publik dari persoalan utama,” tutup Heru.

🖊️ Laporan: Tim Redaksi – Mudanews
📄 Berdasarkan wawancara dan keterangan resmi

Berita Terkini