MUDANEWS.COM, LANGSA – Asosiasi Pedagang Sayur Kota Langsa (APSKL) meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Langsa, untuk segera menertibkan para pedagang menepati badan jalan dipusat Kota Langsa.
“Selama ini banyak masyarakat mengeluh karena semerautnya pedagang menempati badan jalan di pusat Kota Langsa, sehingga membuat kemacetan bagi pengguna jalan. Oleh karena itu, kami meminta Pemko Langsa bisa menertibkannya,” pinta Ketua APSKL, Herru Syahputra kepada MUDANEWS.COM, Selasa, (17/6/2025).
Ditambahkannya, keberadaan pedagang liar yang berjualan di badan jalan tersebut, terlihat dari Terminal Lama Kota Langsa hingga didepan lokasi Pusat Pembelanjaan Langsa Town Square (Latos), dinilai merusak estetika kota dan mengganggu ketertiban umum.
“Pasar sentral yang ada harus dioptimalkan. Para pedagang perlu diarahkan ke dipasar tersebut, agar aktivitas ekonomi berjalan tanpa mengganggu ketertiban kota,” ujarnya.
Menurut Herru, dengan adanya pembiaran pedagang liar di badan jalan tersebut, dapat mematikan pedagang yang memiliki tempat di dalam pasar sentral yang ada membayar retribusi.
Herru menjelaskan, sejak beberapa tahun belakangan ini, di sepanjang jalan Terminal Lama, banyak bermunculan pedagang liar seperti kios, pedagang ikan, pedagang sayur dan lain sebagainya. Padahal jalur tersebut merupakan akses utama yang semestinya bebas dari aktivitas niaga informal.
“Kita memberikan kesempatan kepada pedagang yang belum memiliki tempat agar dapat mendaftarkan diri ke asosiasi agar pedagang bisa menepati pasar sentral yang masih banyak lapak digunakan,” kata Herru.
Terkait adanya hal itu, Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Reza Ardiansyah dimintai tanggapannya menyambut baik himbauan yang disampaikan APSKL. Bahkan Reza akan mendukung penertiban pedagang liar yang mengunakan badan jalan.
“Sudah semestinya kita menertibkan pedagang yang tidak taat aturan dan merusak ketertiban umum. Dan kita akan dukung agar wajah kota terlihat baik, tidak kumuh dan asri,” kata Reza berjanji. (Sutrisno).