Mudanews.com Jakarta, Muhammad Ikhsanurrizqi Dengan penuh rasa tanggung jawab terhadap masa depan bangsa, kami, Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Se-Nusantara, menyampaikan seruan terbuka ini kepada Pemerintah Republik Indonesia, khususnya kepada Kementerian Komunikasi dan Digital serta lembaga terkait, agar segera menindak tegas dan mengatur secara ketat algoritma konten TikTok berdasarkan jenjang usia pengguna.demikian siaran pers yang diterima awak media mudanews.com(11/6/25)
Ketua BEM PTNU Se- Nusantara Muhammad Ikhsanurrizqi menjelaskan ” Kami menyaksikan dengan keprihatinan mendalam bagaimana platform digital seperti TikTok, yang sejatinya memiliki potensi besar sebagai media edukasi dan kreativitas, justru saat ini lebih banyak menyuguhkan konten tidak mendidik—terutama kepada anak-anak dan remaja usia sekolah. Konten joget tanpa makna, candaan tidak pantas, hingga tren-tren yang mendorong penyimpangan nilai, kian merajalela di linimasa generasi muda kita”
Dengan nda bertanya Ikhsanurrizqi mengatakan “Apakah kita akan membiarkan anak-anak bangsa dicekoki oleh algoritma yang tidak berpihak pada pertumbuhan intelektual dan moral mereka?”
Pemerintah tidak boleh tinggal diam. Sudah saatnya negara hadir dengan kebijakan konkret, melalui:
- Pembatasan algoritma berdasarkan usia pengguna agar anak-anak hanya mengakses konten edukatif, inspiratif, dan sesuai nilai-nilai kebangsaan serta budaya Indonesia.
- Pengawasan ketat terhadap konten viral yang tidak mencerminkan nilai etika, sopan santun, dan norma sosial.
- Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan platform digital untuk menciptakan ruang digital yang sehat bagi generasi penerus bangsa. tandasnnya
Kami mengingatkan, jika kita gagal mendidik generasi hari ini dengan benar, maka kita sedang mempersiapkan kehancuran bangsa di masa depan.
Kami, BEM PTNU Se-Nusantara, tidak akan tinggal diam dalam melihat lunturnya nilai-nilai moral dan pendidikan di tengah arus digitalisasi tanpa kendali.
Negara harus hadir. Pemerintah harus bertindak. Algoritma harus dikendalikan. Generasi muda harus diselamatkan. pungkasnya **(Red)