Mudanews.com Depok | Untuk yang ketiga kalinya sejak Ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) menggelar acara kirab bendera merah putih di kota Depok, Minggu (1/6/2025). Di tengah keramaian Car Free Day (CFD) jalan raya Margonda, bendera merah putih sepanjang 300 meter diarak dengan penuh hikmat oleh massa PNIB dan masyarakat sekitar.
Kirab kali ini dilaksanakan bertepatan dengan hari lahir Pancasila 1 Juni disambut antusias pengunjung CFD. Mengusung Thema Depok, Jawa Barat dan Indonesia Bersinar Tanpa Narkoba, Intoleransi dan Terorisme. Peserta kirab yang didominasi perempuan berbagai usia diawali dari depan Pos Polisi Margonda depan akses pintu Tol Cinere Depok menuju Balaikota Depok dan kembali ke lokasi awal.
“Warga Depok luar biasa hari ini, kirab merah putih didominasi kaum perempuan menjadi spirit bagi gelaran kirab merah putih kami di daerah lain” jelas Gus Wal selaku Ketua Umum PNIB sekaligus inisiator kirab merah putih Nasional sejak 2012 – 2025.
Kaum perempuan untuk turun ke jalan dalam spirit kebangsaan menjadi momentum kesadaran pentingnya peran perempuan dalam membangun generasi bangsa yang beradab.
“Perempuan adalah ibu kandung peradaban bangsa. Dari lingkungan keluarga kesadaran berbangsa sudah terbangun, maka anak-anak tumbuh tertanam rasa memiliki bangsa, kebhinekaan dan menghargai perbedaan. Narkoba, intoleransi, Khilafah dan Terorisme filter utamanya ada di keluarga dan oran tua khususnya ibu adalah sumber penghormatan tertinggi sebagai manusia yang dibesarkan oleh orang tuanya” lanjut Gus Wal.
Kirab memperingati dan merayakan 80 tahun hari lahir Pancasila dimaknai PNIB sebagai kebangkitan toleransi, Nasionalisme, kebangsaan dan tradisi budaya Nusantara dengan aksi nyata. Menjadi angin segar menyikapi situasi bangsa yang sedang menghadapi krisis multidimensi, krisis Intoleransi, khilafah, terorisme dan narkoba menjangkit semua kalangan terutama generasi muda.
“Toleransi itu bukan orasi, harus terwujud dan dilaksanakan secara konsisten. Kita butuh Hari Toleransi Nasional sebagai penanda bahwa toleransi itu ibu kandung persatuan dan kesatuan bangsa yang tidak mudah dipecah belah oleh kepentingan apapun” pungkas Gus Wal.***(Red)