Mudanews.com Depok – Ormas kebhinekaan lintas Agama Budaya dan Tradisi Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) dijadwalkan menggelar aksi kirab merah putih di kota Depok pada hari Minggu, 1 Juni 2025. Acara yang dilaksanakan Minggu pagi dimulai dari jalan Margonda menuju Balaikota Depok dan kembali ke titik awal.
Informasi dari pihak penyelenggara hingga berita ini diturunkan, sudah lebih dari 500 massa dari berbagai elemen masyarakat menyatakan ikut berpartisipasi dalam acara tradisi kebangsaan yang rutin dilaksanakan oleh PNIB. Bendera merah putih sepanjang 300 meter akan diarak oleh peserta kirab sambil menyanyikan lagu-lagu Nasional.
Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho atau yang akrab disapa Gus Wal dalam keterangan kepada sejumlah media menyampaikan beberapa hal terkait pelaksanaan kirab merah putih untuk yang kedua kalinya di kota Depok.
“Acara kirab merah putih 1 Juni pada hari Minggu nanti bersamaan dengan jadwal Car Free Day di jalan Margonda. Kami menghimbau kepada para peserta untuk fokus pada acara kirab meskipun jalan Margonda dipenuhi warga beraktifitas olah raga dan jalan sehat” jelas Gus Wal kepada awak media.
Terkait perijinan acara kirab kepada pihak keamanan, Gus Wal menegaskan sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Metro Depok dan Pemkot Depok.
“Kami telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada pihak Polres dan Pemkot Depok. Kegiatan kami tidak ada kepentingan kelompok tertentu yang harus meminta ijin dan diklarifikasi oleh pihak terkait. Apa yang kami lakukan dalam rangka wujud kecintaan kami kepada bangsa dan negara serta menyambut hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara kita” jelas Gus Wal.
Kirab merah putih di Kota Depok diharapkan menjadi momentum kesadaran berbangsa dan bernegara melalui aksi damai, santun dan bermartabat.
“Bangsa kita sedang menghadapi krisis multi dimensi sebagai dampak perkembangan jaman. Mengembalikan jati diri bangsa melalui simbol merah putih kami harapkan menjadi peredam gejolak sosial. Bahwa apapun yang kita hadapi, bendera kita masih sama, yaitu Merah Putih. Dan NKRI tanpa koma sudah harga mati” pungkas Gus Wal.***(Red)