Kepala Sekolah di Klaten Antusias Ikuti Desiminasi Inquiri Apresiatif untuk Pengembangan Kompetensi Guru

Breaking News

- Advertisement -

 

Mudanews.com Klaten, 27 Mei 2025 – Kepala Sekolah SD/MI Muhammadiyah dan Aisyiyah Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM) se-Kabupaten Klaten, mengikuti pertemuan dan desiminasi pengembangan kompetensi pedagogik Guru Penggerak berpendekatan Inquairi Apresiatif.

Kegiatan ini diawali dengan suguhan tari P5, tilawah, dan sari tilawah oleh para siswi MIM Jogosetran, menyayikan Lagu Indonesia Raya, dan Sang Surya, Sambutan dari Kamad MIM Jogosetran, Bapak Rohmat AlMa’ruf, S.Pd dan Ketua Dikdasmen dan PNF Kecamatan Kalikotes. Pertemuan dipimpin oleh Muh. Wahyunto, S.Pd, MPd – Ketua JSM Kabupaten Klaten. Dalam sambutannya menyampaikan tentang Sekolah Besar Muhamamdiyah harus tetap berinovasi, Sekolah kecilpun bisa menjadi besar, dan sekolah besar akan kecil jika tidak meningkatkan mutu. Dalam sambutannya disampaikan kompetensi pedagogik memang sangat penting dikuasai guru serta kompetensi sosial, kepribadian, dan kompetensi profesionalisme.

Desiminasi Rintik Sunariati, M.Pd tentang pengembangan kompetensi pedagogik Guru Penggerak berpendekatan inquairi apresiatif ini dilakukan bersama teman sejawat dalam komunitas belajar (Kombel) di sekolah.

Kegiatan Desiminasi ini diikuti oleh 77 Kepala Sekolah SD/MI. Model pengembangan kompetensi pedagogik memaksimalkan peran Guru Penggerak mengarahkan anggota komunitas belajar agar saling bekerjasama dalam meningkatkan kompetensi pedagogiknya.
Model yang dikembangkan ini memiliki kelebihan dibandingkan model yang telah ada, yakni mampu menciptakan kondisi kolaborasi bagi setiap anggota komunitas belajar dalam kegiatan berbagi praktik baik yang telah dilakukan di kelas. Kelebihan lain dari model yang dikembangkan adalah mampu menyediakan kondisi yang memudahkan guru penggerak dalam tahapan sintak inquairi apresiatif yang lebih sederhana dengan identifikasi, refleksi, dan destiny (IRD). Dengan dukungan Kepala Sekolah dan steake holder, para Guru Penggerak akan mampu memainkan perannya dala menggerakkan rekan guru lainnya dalam meningkatkan kompetensi pedagogiknya sehingga juga akan meningkatkan soft skill kepemimpinan, empati, dan bekerja sama para Guru Penggerak serta anggota komunitas belajar di sekolah.**(Red)

Berita Terkini