Mudanews.com Jombang, 23 Mei 2025 Pemerintah kabupaten Jombang Jawa Timur sedang mewacanakan memodifikasi semboyan dari yang awalnya Kota Santri menjadi The Root Of Java. Hal tersebut disampaikan Bupati Jombang Warsubi dalam sebuah acara resmi di rumah dinasnya.
Rencana merubah semboyan kota Jombang mendapat penolakan cukup keras, salah satunya dari Ormas kebangsaan, lintas budaya dan Agama Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB). Melalui ketua umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho atau akrab disapa Gus Wal, menyatakan menolak dengan tegas wacana bupati yang ingin merubah semboyan Jombang Kota Santri.
“Jombang kota Santri yang toleransi dan menghargai pluralisme tidak butuh dirubah kebarat-baratan hanya untuk terlihat modern. The Root Of Java tidak memiliki legitimasi dalam sejarah Jombang. Bupati Jombang harus belajar sejarah Jombang lagi agar pemahamannya tidak bengkok aneh-aneh” kata Gus Wal kepada awak media yang menghubunginya.
PNIB adalah ormas nasiona yang bermarkas di kabupaten Jombang sejak tahun 2012, konsisten melawan gerakan radikalisme, khilafah dan terorisme yang tidak hanya berasal dari Jombang sendiri, namun di berbagai daerah lainnya.
“Semboyan atau slogan lahir dari kultur dan budaya yang ada, bukan tiba-tiba diciptakan. Sebagai kota dengan ratusan pondok pesantren dan sudah mencetak ratusan ribu bahkan jutaan santri, slogan sebagai Kota Santri sudah mendarah daging dan menjadi kebanggan kita semua. Merubahnya sama halnya merubah akar budaya dan sejarah perjuangan pendiri Jombang. Kita dengan tegas akan menolaknya” imbuh Gus Wal.
Gus Wal juga menambahkan masih banyak persoalan sosial kemasyarakatan terjadi di Jombang yang lebih penting diselesaikan daripada merubah semboyan.
“Bupati mengatakan perubahan semboyan untuk menarik minat investor, itu sesuatu kenaifan. Hal tersebut tentunya sangat menyakitkan bagi kaum sarungan yang terkesan menghina dan merendahkan secara tidak langsung keberadaan santri yang selama berabad abad menjadi identitas jombang. Dengan Semboyan kota santri buktinya juga banyak perusahaan multinasional yang mendirikan pabrik di Jombang.
Investor datang tidak melihat slogan kotanya tetapi bagaimana pemda memahami identitas kota Santri sebagai filter investasi. Contohnya Wonosalam Boarding School investasi pendidikan dari luar negeri seluas 90 hektar lebih Mereka berkedok membuat sekolah pesantren Internasional namun sesungguhnya berpaham wahabi khilafah. Itu saja yang harus Bapak Bupati selesaikan, jika tidak akan menjadi duri dalam daging bahaya laten di kota Jombang, jika bupati warsubi ngotot ingin merubah semboyan jombang menjadi the root of Java, maka kami juga akan persiapkan untuk menggelar referendum masyarakat Jombang, ganti semboyan jombang kota santri menjadi the root of java atau Jombang tetap dengan semboyan Kota Santri dan Ganti Bupati” pungkas Gus Wal di akhir pernyataannya.**(Red)