Mudanews.com-Jakarta | Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, mengimbau publik untuk lebih cerdas dan rasional dalam menyikapi polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal ini disampaikannya usai bertemu dengan Ketua Bidang Hukum PP Kagama, Danang Girindrawardhana, di kantor PP Kagama, Jakarta, Jumat (11/4).
“Saya pikir publik perlu berpikir cerdas dalam menghadapi polemik seperti ini. Terlebih jika menyangkut nama besar perguruan tinggi ternama seperti UGM, masyarakat seharusnya memahami kredibilitas yang dimiliki institusi tersebut,” ujar Heru.
Rencananya, aksi menyuarakan aspirasi terkait isu ijazah tersebut akan digelar pada Selasa (15/4), bertepatan dengan momen halal bihalal di kampus UGM. Aksi ini bakal melibatkan sejumlah tokoh, di antaranya Rismon Hasiholan Sianipar, Roy Suryo, serta para alumni UGM.
Menurut Heru, aksi tersebut adalah bentuk ekspresi yang wajar dalam sistem demokrasi. Ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas terhadap data seseorang, terutama yang pernah menjabat sebagai pejabat publik.
Heru juga menyinggung kasus serupa yang pernah dialami mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, yang sempat diragukan kelahiran dan keabsahan dokumennya. Ia menyebut, peristiwa itu lebih kepada konflik ideologi dan permainan politik yang terjadi di tengah masyarakat konservatif Amerika.
“Dalam konteks Indonesia, polemik ini menunjukkan adanya polarisasi yang ujung-ujungnya bermuatan sentimen personal. Sayangnya, hal itu mencerminkan bahwa demokrasi kita belum sepenuhnya dewasa,” katanya.
Ia berharap seluruh pihak dapat bersikap bijak dan tidak larut dalam sentimen, sebab jika dibiarkan, justru akan memperuncing perpecahan di ruang publik.
“Kalau tidak disudahi dengan sikap dewasa, kedengkian akan terus berkembang dan makin memperbesar persoalan pribadi. Ini tidak akan selesai jika terus dipelihara,” ucapnya.
Sementara itu, Danang Girindrawardhana menyatakan bahwa PP Kagama siap menampung berbagai isu yang berkembang di media sosial maupun media massa terkait keraguan terhadap perjalanan akademik Presiden Jokowi.
“PP Kagama bersikap proaktif dan responsif terhadap aspirasi alumni. Klarifikasi ini penting agar persoalan tidak berkembang liar, tidak overspekulatif, dan bisa diletakkan pada tempat yang semestinya. Dan prinsip ini berlaku untuk siapa saja,” tutup Danang.**(RED)