Bagi Mulyono, PDIP Selalu Salah dan Harus Diserang

Breaking News

- Advertisement -

Penulis : Yusuf Muhammad

Akun-akun ternakan Mulyono mulai bereaksi keras di media sosial, artinya dapurnya mulai terbakar.

Mereka tak berani nyerang Mulyono terkait andil awal mula lahirnya PPN 12 %, akhirnya PDIP yang disalahkan dan diserang. Ya iyalah, masa majikan sendiri diserang, yang benar saja rugi dong!

Saat Konstitusi diacak-acak Mulyono demi anaknya, yang diserang dan disalahkan juga tetap PDIP. Propagandanya, PDIP yang melahirkan Mulyono. Akhirnya PDIP pun minta maaf. Sementara Mulyono tetap dijilatin oleh para ternakan sampai lumer.

Saat PDIP menolak usulan 3 periode, yang salah dan diserang oleh ternakan Mulyono juga tetap PDIP. Lagi-lagi alasannya karena PDIP yang lahirkan Mulyono. Akhirnya PDIP minta maaf dan bertanggungjawab.

8 Fraksi menyetujui kenaikan PPN 12 %, yang diserang dan disalahkan tetap hanya PDIP. Sementara partai lainnya tetap dijilatin. Padahal, PDIP sudah mengusulkan untuk ditunda, karena adanya gelombang penolakan masyarakat sangat keras. Terlebih, kondisi ekonomi juga tidak memungkinkan.

Artinya apa ? Artinya PDIP sadar diri dan peka melihat situasi masyarakat saat ini. Jadi sikap beda PDIP mengenai PPN 12% ini bukan plin-plan, tapi karena rakyat tidak menginginkan.

Lagipula, jika sesuai UU HPP (Pasal 4 angka 2 ) tarif PPN kan masih bisa disesuaikan denga kondisi ekonomi saat ini (naik atau turun) paling rendah 5% dan maksimal 15 %.

Jadi, kalau rakyat sudah menolak keras kenapa tidak ditunda dulu aja. Kan beres! KIM plus punya 470 kursi (menguasai 81,03 % ) di Senayan, tapi mana suaranya ? Kenapa PDIP yang cuma 18,97% diserang ?

UU bukan seperti kitab suci yang TIDAK bisa direvisi. Kalau KIM plus setuju PPN 12 % ditunda, pasti akan selesai ini barang. Tapi ya gimana lagi,  para boneka dan ternakan Mulyono memang nafsunya cuma nyerang PDIP. Apapun alasannya, PDIP harus ditumbangkan.

Jadi, pesan saya buat para ternakan, tetap semangat untuk serang terus moncong putih. PDIP memang harus ‘ditumbangkan’ supaya tidak ada lagi yang mewakili suara rakyat di Senayan.
Salam Waras

Berita Terkini