GSNI Surabaya Kecam Penembakan Gamma Siswa SMK 4 Semarang Oleh Oknum Polisi

Breaking News

- Advertisement -

Mudanews.com  Surabaya – Tragedi berdarah mengguncang Kota Semarang saat seorang siswa SMK menjadi korban penembakan oleh seorang anggota kepolisian. Kasus ini memicu kemarahan publik dan pertanyaan mendalam tentang penggunaan kekuatan oleh aparat.

Seorang siswa SMKN 4 Semarang, Gamma, meninggal dunia setelah ditembak oleh anggota Satres Narkoba Polres Semarang, Aipda Robig. Gamma menghembuskan nafas terakhir dengan luka tembak di dada dan tangan. Kejadian ini mendapatkan sorotan penting dari DPC GSNI (Gerakan Siswa Nasional Indonesia) Kota Surabaya.

“Dalam kasus ini tidak seharusnya aparatur negara melakukan penembakan terhadap pelajar apalagi korban yang dikenal baik dan berprestasi, sedikit tidak bisa diterima akal sehat apabila penembakan tersebut berdalih tawuran dan penembakan tersebut tanpa adanya protokol peringatan apabila diyakini terdapat tawuran di daerah tersebut,” ujar Ketua GSNI Surabaya A.A.G Indrayana Kaniska dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024). Sebagaimana dilansir Monitornetwork

Pria yang akrab disapa Kaka ini menyayangkan tindakan dari aparat kepolisian. Menurutnya, polisi yang harusnya mengayomi dan menjadi tempat berlindung siswa justru menimbulkan amarah bagi siswa/pelajar seluruh Indonesia.

“Tidak ada satu kesalahan dari seorang siswa yang diganti dengan mengambil nyawa nya,” tegasnya.

DPC GSNI sebagai wadah gerakan untuk para siswa, telah menelaah kasus ini serta ikut mengawal.

“Tidak terjadi lagi kasus penembakan kepada siswa di seluruh Indonesia,” kata dia.

Kasus ini juga ditanggapi oleh Reyki Khairan Ananta, Wakil Ketua Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) Surabaya.

“Kami mengutuk keras pembunuhan yang sangat mencederai HAM hal ini sebagai bukti ketidak-profesionalan oknum polisi dalam memahami aturan hukum yang berlaku sehingga berdampak pada perenggutan nyawa siswa,” katanya.(Red)

Berita Terkini