Pamit Jabatan Johannes Rettob Plt Bupati Mimika, Jasa Kepemimpinannya Dilupakan Elite Dikenang Warga

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Mimika – Papua | Jabatan Plt Bupati Mimika Johannes Rettob berakhir pada 6 September 2024 menjadi momentum paling dramatis bagi kabupaten yang menjadi wilayah administrasi tambang PT Freeport. Dilantik pada tanggal 6 November 2019 bersama  Bupati  Eltinus Omaleng yang kini menjadi terpidana Tipikor KPK, menjadikan Johannes Rettob Plt Bupati dengan segudang persoalan besar.

Awal mereka menjalankan pemerintahan dengan penuh kehormatan dimana pelantikan juga disaksikan oleh DPRD Kabupaten Mimika, namun harus ikhlas mengakhiri masa jabatan tanpa penghormatan yang sama.

Bukan karena ada masalah hukum atau masalah politik. Namun ketentuan dari Pusat menghendaki demikian. Johannes Rettob bahkan mengaku mereka berdua seperti sengaja dihilangkan dari sejarah.

“Masa jabatan kami seakan berakhir begitu saja. Tak ada yang mengenang atau mengingat,” katanya.

Ucapan John bukan isapan jempol. Semua pihak malah lebih sibuk mengucapkan selamat kepada pejabat Bupati baru. Meskipun pejabat Bupati tersebut bukan pilihan rakyat melalui Pemilu.

“Kami bekerja siang malam selama lima tahun. Tapi tak apa karena kami memang berniat mengabdikan diri kepada negeri. Kepada masyarakat,” kata John.

Ia bahkan berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan penuh selama menjabat.

“Tanpa dukungan sama saja tanpa legitimasi masyarakat, jelas kami tak bisa berbuat apa-apa. Karenanya kami juga meminta maaf jika selama menjabat masih ada hal-hal yang luput dari perhatian kami dan karena keterbatasan belum bisa memenuhi keinginan seluruh masyarakat,” kata John.

Ia bercerita, bagaimana selama lima tahun merumuskan pondasi pembangunan di Kabupaten Mimika. Ia menyebutkan sebagai pondasi karena memang masih berupa dasar dan kerangka untuk jangka panjang.

“Tapi kami boleh berbangga, meskipun berupa pondasi, namun dampak ke masyarakat sudah sangat terasa perubahannya,” kata John.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bisa terwujud lebih dari 65%. Dasar-dasar pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain sukses diwujudkan.

“Yang terlihat jelas adalah dasar pembangunan pemerintahan Kabupaten Mimika untuk dilanjutkan kepemimpinan berikutnya,” katanya.

Dicontohkan, misalnya pembangunan bidang kesehatan, diawali dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Ini kayak dicatat karena hanya Kabupaten Mimika yang mendasarkan pembangunan kesehatan dengan riset dan memiliki output untuk jangka panjang.

“Riskesdas ini menjadi rujukan bagaimana membangun Mimika ke depan. Karena kami memperlakukan bahwa Kesehatan adalah akhir dari pada persoalan. Dengan Riskesdas dipetakan dan diketahui kebutuhan masing-masing daerah. Jadi pembangunan bukan asal membuat program dan asal anggaran terserap. Namun ada roadmap tujuan yang dicapai. Dari seluruh Indonesia, ini hanya Mimika yang punya,” kata John.

Menjadikan sehat sebagai tujuan, akan memiliki dampak beruntun. Masyarakat yang sehat, akan mudah berusaha, kemudian pendidikan juga lancar, dan ekonomi semakin maju.

John berharap meskipun dirinya mengakhiri masa baktinya tanpa upacara khusus dan seperti dilupakan, namun dasar-dasar atau pondasi dan kerangka pembangunan yang sudah dibuat tetap menjadi pedoman dan dilanjutkan karena semua menggunakan metodologi ilmiah untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

“Saya bertekad memenangkan Pilkada Mimika atas dukungan masyarakat. Saya sudah meletakkan  pondasi dan tinggal melanjutkannya, bukan lagi sedang  akan melakukan dan merencanakan”  pungkas John

Berita Terkini