PNIB : Tolak HTI Reborn Berkedok Demo Bela apa saja & Forum Ulama Yang Menolak Demokrasi &Nasionalisme, Ancaman Integritas Kedaulatan Bangsa

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Mudanews.com Jombang – Organisasi HTI yang telah dibubarkan dan dilarang belum sepenuhnya habis. Para pentolan organisasi terlarang tersebut masih bergerilya menyiarkan paham khilafah dengan berbagai cara. Salah satunya menggunakan Forum Ulama Aswaja sebagai ruang baru penyebaran provokasi anti NKRI.

“Waspadai HTI Reborn menggunakan kedok Forum Ulama Aswaja Dan Demo Berjilid Jilid Berkedok membela apa saja, ujung ujungnya teriak ingin mendirikan negara khilafah di Indonesia. Mereka mengeluarkan himbauan untuk menolak Demokrasi dan Nasionalisme pada sebuah acara di Jawa Timur dan beberapa tempat lainya. Sebuah pernyataan yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dengan terang-terangan mereka lakukan. Aparat penegak hukum harus menindak tegas aksi provokasi mengatasnamakan Agama yang sangat sensitive bagi masyarakat yang sedang menghadapi pesta Demokrasi Pilkada serentak” ungkap Gus Wal selaku Ketua Umum Ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) kepada awak media.

Gus Wal mengecam kelompok yang menggunakan kedok ulama namun bertujuan memecah belah kemudian menanamkam paham khilafah yang diyakininya menjadi solusi bangsa.

“Kalau tidak sepakat dengan Demokrasi, Pancasila, Kebhinekaan dan Nasionalisme seharusnya tempat mereka bukan di sini. Tapi di Suriah atau Afghanistan yang kini porak poranda karena juga meyakin tegaknya Khilafah dengan hasil kehancuran bangsanya. Indonesia bukan negara khilafah bukan pula penganut Wahabi yang mereka agung-agungkan ideologinya. Pola-pola paham egosentris seperti itu akan selalu berhadapan dengan perlawanan rasa cinta tanah air dan bangsa yang kita miliki. PNIB dengan tegas menolak aksi mereka meskupun mengatasnamakan ulama sekalipun” imbuh Gus Wal.

PNIB sebagai ormas lintas agama budaya dan kebhinekaan yang konsisten melawan gerakan anti NKRI menghimbau kepada semua pihak untuk tidak terprovokasi janji manis kelompok HTI yang ingin mendirikan negara Islam di Indonesia.

“Jaga rumah, tempat ibadah dan generasi kita dari bahaya laten Wahabi dan Khilafah yang merupakan bibit dan tunas yang melahirkan intoleransi radikalisme separatisme terorisme”. Mereka tidak terlihat secara kasat mata tapi mencuri kewaspadaan kita yang lengah. Musuh bangsa sesungguhnya adalah mereka yang membawa paham impor mengatasnamakan membela Islam namun sesungguhnya sedang menodai kesucian Islam itu sendiri. Waspada HTI Reborn yang hari ini mereka marak berkamuflase dengan memakai gelar Kyai Haji ataupun Gus namun hanya ingin dihormati sebagai panutan dan menyebarkan paham ideologi khilafah yang sangat mengancam Integritas Bangsa Indonesia, serta kebangkitan HTI saat ini yang berteriak keras mendirikan Khilafah patut diduga kuat untuk mengganggu Pelantikan Presiden terpilih dan memporakporandakagan hajatan rakyat pilkada Serentak 2024 mendatang.
NKRI harga mati itu bukan sekedar slogan, harus bertindak ketika ada yang berusaha mengadu domba untuk menciptakan perpecahan yang berujung pada perang saudara sesama umat. Tidak ada tempat bagi pengasong Khilafah berdalih apapun, kaum sesat jangan menularkan kesesatannya kepada generasi muda. Tolak selagi mampu dan jangan sekali-kali mempertanyakan alasannya” Mereka yang Gemar Melakukan Demo Berjilid jilid berkedok bela apa saja demi mencari momentum untuk melakukan upaya kudeta mendirikan negara khilafah di Indonesia sudah tak bisa dibiarkan, Negara Tak Boleh Kalah, Tumpas Tindak Yegas Khilafah, Radikalisme Separatisme Terorisme,tutup Gus Wal.(S.Ragil)

Berita Terkini