Muhammadiyah: Paus Tunjukkan Keteladanan Pemimpin, Naik Pesawat Komersil

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Mudanews.comĀ  Jakarta – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyambut baik kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Kepala negara Vatikan itu akan tiba di Indonesia hari ini, Selasa (3/9). Paus akan berada di Indonesia hingga Jumat (6/9).

Haedar mengatakan, di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dan tidak menginap di hotel berbintang.

“Hal itu menunjukkan keteladanan yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global,” kata Haedar dalam pernyataan tertulis, Selasa (3/9).

Pesawat komersial yang membawa Paus berusia 87 tahun itu adalah ITA Airways ā€” maskapai penerbangan Italia.

Pesawat rombongan kepausan itu berangkat dari Bandara Fiumicino Roma pukul 17.32 pada Senin (2/9) menuju Jakarta untuk memulai perjalanan 12 harinya. Ini merupakan perjalanan terpanjang yang pernah dilakukan Paus Fransiskus.

Sedangkan selama di Jakarta, Paus akan menginap di kompleks Kedubes Vatikan di kawasan Gambir, bukan di hotel berbintang. Paus dari Ordo JesuitĀ  ā€” yang dikenal dengan ajaran kesederhanaannya ā€” juga akan memakai mobil yang relatif sederhana untuk ukuran kepala negara, yaitu Innova Zenix.

Memperkuat Hubungan dengan Dunia Islam

Lebih lanjut Haedar mengatakan, dalam konteks hubungan antar umat beragama, khususnya hubungan Islam dan Katolik, kunjungan Paus Fransiskus menunjukkan arti penting Indonesia dan komitmen Paus Fransiskus dalam membangun dan memperkuat hubungan Katolik dengan dunia Islam.

Dokumen Abu Dhabi merupakan dokumen yang menunjukkan kesamaan spirit ajaran dan komitmen Islam dan Katolik dalam membangun harkat dan martabat kemanusiaan serta kerja sama antar iman dalam perdamaian.

Rencana pertemuan Paus Fransiskus dengan kelompok-kelompok agama menunjukkan keterbukaan dalam dialog dan kerja sama antar iman serta memperkenalkan Indonesia kepada dunia sebagai negara yang memiliki kemajemukan serta kerukunan Agama dan Budaya.

Kata dia, Indonesia sebagai tuan rumah, sudah seharusnya menyambut dan menghormati kunjungan Paus Fransiskus dengan penuh keramahan dan kesantunan yang mencerminkan budaya dan peradaban Indonesia yang luhur.

Pemerintah Indonesia dapat menjadikan pertemuan dengan Paus Fransiskus untuk menyampaikan dan mendialogkan masalah-masalah perdamaian dan posisi Indonesia dalam perdamaian dunia, khususnya masalah Palestina.

Indonesia penting menjadikan kedatangan dan pertemuan dengan Paus Fransiskus sebagai momentum mengambil prakarsa dan mengembangkan peran perdamaian dunia secara lebih proaktif dalam mencari solusi permanen bagi masa depan Palestina dengan melibatkan berbagai pihak di tingkat dunia.(Red)

 

Berita Terkini