Mantan Bupati Nias Barat Tanggapi Pernyataan Kadis Kominfo Tentang Kemiskinan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

*Mudanews.com*, *Nias Barat*-

Kepala Dinas Kominfo Nias Barat, Sonifati Zebua, S.Pd., MM, mengungkapkan bahwa capaian Bupati Khenoki Waruwu dalam penurunan angka kemiskinan selama lebih dari tiga tahun terakhir telah melampaui hasil yang dicapai oleh para kepala daerah sebelumnya, yaitu AA. Gulo dan Faduhusi Daely. Minggu 11/08/2024

 

Menurut Sonifati Zebua, angka kemiskinan di Nias Barat menurun sebesar 3,61 persen dari 26,42 persen pada tahun 2021 menjadi 22,81 persen pada tahun 2023. Capaian ini, katanya, lebih baik dibandingkan dengan penurunan angka kemiskinan yang terjadi selama periode 10 tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 3,43 persen dari 29,32 persen pada tahun 2011 menjadi 25,69 persen pada tahun 2020.

 

Menanggapi pernyataan tersebut, mantan Bupati Nias Barat, AA. Gulo, menegaskan bahwa pengukuran kemiskinan tidak hanya dapat dilihat dari angka kuantitatif semata. Menurutnya, penurunan angka kemiskinan seharusnya juga berimplikasi pada beberapa aspek lain yang menunjukkan perbaikan kualitas hidup masyarakat, seperti peningkatan pendapatan per kapita, daya beli masyarakat, dan penurunan jumlah pengangguran. AA. Gulo menekankan pentingnya perbandingan data yang jelas untuk menilai kemajuan yang telah dicapai.

 

AA. Gulo juga menyarankan agar diperhatikan dampak dari kebijakan-kebijakan yang diterapkan selama masa jabatannya serta selama masa jabatan Bupati Khenoki Waruwu. Ia mengungkapkan bahwa selama masa pemerintahannya, bantuan langsung tunai (BLT) dari pusat dan APBD relatif terbatas dan baru menjadi lebih signifikan sejak pandemi COVID-19.

 

Oleh karena itu, AA. Gulo menilai bahwa kemiskinan harus dilihat tidak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas. Misalnya, meski jumlah orang miskin menurun, penting untuk mempertimbangkan apakah mereka masih mengalami kemiskinan ekstrem, seperti kurangnya akses terhadap kebutuhan dasar.

 

Secara keseluruhan, AA. Gulo berpendapat bahwa data dari Badan Pusat Statistik (BPS) memang menggambarkan fakta, tetapi perlu diimbangi dengan analisis yang lebih mendalam mengenai dampak dari penurunan angka kemiskinan terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam konteks ini, perbedaan dalam kebijakan bantuan sosial dan kondisi ekonomi lokal menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. (*)

Berita Terkini