Mudanews.com, Bali – Masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Gabungan Masyarakat Bali dengan tegas menolak pelaksanaan People’s Water Forum (PWF) yang dimaksudkan untuk menandingi acara resmi World Water Forum (WWF).
Kegiatan itu digelar pada PWF sendiri rencananya akan dilaksanakan pada Senin-Kamis, 20 sd 23 Mei 2024.
Aliansi Gabungan Masyarakat Bali menegaskan kegiatan PWF juga tidak sejalan dengan himbauan Gubernur Bali dan syarat dengan kepentingan asing.
Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa PWF mengganggu ketertiban masyarakat dan tidak sejalan dengan nilai-nilai lokal.
Koordinator Ormas, Pecalang dan Masyarakat yang terhimpun dalam Aliansi Gabungan Masyarakat Bali, Gus Yadi mengatakan kehadiran PWF merupakan bentuk campur tangan asing yang tidak diinginkan, serta dapat membahayakan kedaulatan dan ketertiban masyarakat Bali.
“Kami menegaskan bahwa kami tidak akan membiarkan agenda asing mengganggu kedamaian dan keharmonisan di Bali,” kata Gus Yadi.
Dia menilai PWF tidak mencerminkan aspirasi atau kebutuhan sebenarnya dari masyarakat Bali.
Lanjut Gus Yadi keberadaan forum semacam itu tidak akan diterima di tengah-tengah masyarakat lokal.
Oleh karena itu, Aliansi Gabungan Masyarakat Bali mendesak kepada pemerintah setempat untuk menindaklanjuti penolakan mereka terhadap PWF ini.
“Pemerintah harus berpihak kepada suara-suara masyarakat Bali dan menahan diri dari menerima agenda asing yang tidak sesuai dengan kepentingan lokal,” tegasnya.
Dalam pernyataan resmi ini ditutup dengan seruan kepada seluruh masyarakat Bali untuk bersatu dan menolak segala bentuk campur tangan asing yang dapat mengganggu kedamaian dan ketertiban di pulau ini.
Aliansi Gabungan Masyarakat Bali, tegasnya, kembali komitmennya untuk menjaga keutuhan dan keberlangsungan masyarakat Bali yang berlandaskan pada nilai-nilai lokal dan budaya yang kaya.
“The People’s Water Forum adalah wadah bagi gerakan keadilan air di seluruh dunia. Secara kolektif wadah ini ingin mendompleng kegiatan Forum Air Dunia atau The Word Water Forum (WWF) yang ingin mempromosikan agenda pembangunan yang disetir kepentingan pemodal asing,” jelasnya.
People’s Water Forum 2024, ungkapnya, belum mendapatkan izin dari pihak kepolisan. Tetapi wadah ini sudah memberanikan diri mengadakan kegiatan di Bali. Dengan dalih mengiringi hajatan besar Word Water Forum ke – 10.
“Tentunya masyarakat Bali menolak gelaran People’s Water Forum karena selain tidak mengantongi izin juga agenda ini semata-mata kepentingan asing juga yang ingin merusak kedamaian dan ketenangan di Bali,” tegasnya.
Hal demikian, tegasnya, tentu saja masyarakat Bali menolak, karena People’s Water Forum bisa jadi ajang kepentingan asing yang ingin mengejar keuntungan politik melalui ‘kaki tangannya’ di Indonesia yang berlindung di isu air.