Gerhana Bulan, Ini Potret saat Fase Puncak

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Gerhana bulan total telah memasuki fase puncak. Ini wujud fenomena alam Super Blood Moon yang terjadi dalam 195 tahun sekali.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengunggah foto puncak gerhana bulan ini pada Rabu (26/5/2021) pukul 18.34 WIB.

Gerhana bulan terlihat paling jelas dari Stasiun Geofisika Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari lokasi ini, bulan terlihat kemerahan dan cerah. Ini teramati saat fase puncak, yakni saat posisi bulan persis berada di antara bumi dan matahari.

Di Jakarta, detikcom mengamati dari Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pukul 18.26 WIB. Terlihat, bulan berada pada posisi relatif rendah di arah timur. Bulan tidak terlihat jelas bila dilihat dengan mata telanjang, sebagian tertutup bayangan dan awan. Meski begitu, pancaran kemerahan tampak mengintip dari bayangan yang menutup.

Gerhana Bulan
Potret Gerhana Bulan pada fase puncak total Super Blood Moon. (Net/Foto)

Ketika diamati dari Pamulang, Tangerang Selatan, pukul 18.18 WIB. Dengan kamera mirrorless berlensa 55-200 mm, bulan terlihat berwarna merah. Langit terlihat cerah, bahkan tampak pula bintang-bintang.

Fase puncak gerhana bulan berjuluk Super Blood Moon (bulan merah super) ini terjadi pukul 18.18.43 WIB, 19.18.43 Wita, atau 20.18.43 WIT.

Gerhana Bulan
Potret Gerhana Bulan pada fase puncak total Super Blood Moon. (Net/Foto)

Fase puncak hanya berlangsung 14 menit 30 detik. Fenomena yang persis sama seperti ini hanya terjadi 195 tahun sekali.

Gerhana bulan kali ini terjadi pada saat yang bersamaan dengan perige. Bulan berada di jarak terdekat dengan bumi, bukan apoge (jarak terjauh bulan pada bumi). Posisi perige itulah yang bikin gerhana bulan total kali ini spesial.

Sumber : detik.com

- Advertisement -

Berita Terkini