Awas Kena Ilmu Lampah Lumpuh

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM –  Ekonomi meroket itu salah satu harapan dari Jokowi beberapa tahun lalu; akan ada tol laut; pengangguran akan kita atasi dengan membuka investasi seluas-luasnya; Omnibuslaw sebagai solusi komphrenshif mengatasi semua hambatan investasi; dan banyak harapan-harapan, janji serta bualan yang telah terucap.

Memberi harapan tentu baik-baik saja, minimal menjadi obat untuk sesaat menunda amuk dari mereka yang kurang stok kesabarannya, yang sumbunya pendek. Tapi kalau harapan demi harapan, janji dan bualan itu tidak kunjung menjadi realitas, yang sumbunya panjang pun akan habis juga. Akibatnya pentungan yang mesti disediakan, rompi anti huru hara yang dikeluarkan, gas air mata yang disemprotkan, sepatu laras yang dilayangkan.

Seperti halnya dalam pemberantasan korupsi, apa yang nampak justru berikade membentengi para koruptor, dengan membonsai KPK, membuatnya mandul, atau menjadikanya sejenis debt collector saja. Sementara para petinggi polri makin tajir entah dapat duit dari mana mereka semua itu.

Positif thinkingnya para petinggi polri itu banyak juga pendapatan “sampingan”. Kami tidak berpretensi mengatakan sampingan itu halal atau haram, legal atau ilegal. Periksa sendiri saja. Jika tidak puas, minta audit harta kekayaan para jenderal polisi itu.

Harapan untuk segera mencegah penyebaran Covid setali mata uang. Disana sini pelanggaran prokes terjadi, mafia karantina bermain, alat test antingen bekas dipakai berkali-kali, bisnis vaksin bermain, warga asing tetap dibiarkan masuk terutama warga Negara Komunis Tiongkok.

Jemput itu harapan, usah sudah menebar janji, kebohongan sudah surplus dimana-mana, tapi pengangguran makin banyak akibat ekonomi tidak kunjung membaik. Pikirkanlah bagaimana harapan-harapan itu terwujud! Jangan ngelindur terus, atau harapan mereka yang tertindas yang akan menjemputmu.

Paham gak maksudnya? Itu sama dengan orang yang kena ajian ilmu lampah lumpuh, yang kesohor dalam cerita Brama Kumbara.

Oleh : Hasanuddin
Ketua Umum PB HMI 2003-2005

- Advertisement -

Berita Terkini