Ketika Negeri Dikuasai Para Teroris

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Di Myanmar saat ini, rakyat bahu membahu turun ke jalan, melawan junta militer yang terus meneror kehidupan mereka. Membunuh secara sadis tidak kurang dari 500 orang di seantero negeri semenjak kudeta militer terjadi.

Junta militer menebar teror dalam berbagai bentuk, seperti mematikan internet, menangkap aktifis, menculik dan membunuh para pejuang demokrasi, termasuk menangkap para biksu yang ikut terlibat dalam aksi-aksi.

Dalam skala yang tidak semassif junta militer Myanmar, di Indonesia aparat melakukan aksi teror dengan membuntuti rombongan HRS, yang berujung pada pembantaian di KM-50. Tidak cukup sampai di situ, teror demi teror masih terus terjadi.

BOM di Makassar meledak mematikan kurir pembawa BOM. Seorang perempuan lugu diduga telah dihipnotis dan diberi senjata ringan (soft gun), yang berakhir dengan diberondong peluru tajam di markas Polri.

Kenapa perempuan itu tidak ke Markas BIN? Kenapa ke markas Polri? Tidak ada yang bisa memberikan penjelasan, karena sudah mati.

Kini para teroris yang menguasai negeri, sedang membuat serangkaian drama. Menurut Sidney Jones, target para teroris ini, untuk menteroriskan FPI yang sudah mereka bubarkan. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan selamat dari peristiwa KM-50, tapi juga akan menganggap diri mereka “pahlawan”.

Berbagai bentuk teror juga datang dalam bentuk kebijakan. Teror kepada petani datang dari impor-impor pangan. Teror atas rasa keadilan dihadirkan dengan membebaskan Korupto BLBI. Teror dari ketiadaan hukum melalui persidangan HRS yang secara telanjang nampak tidak berkeadilan.

Teror politik nampak melalui KLB partai demokrat, mandulnya DPR/MPR karena rasa takut mereka untuk bersuara mengatakan kebenaran. Teror terhadap masyarakat melalui pengusaha hitam yang merusak lingkungan. Teror terhadap orang miskin nampak dari korupsi Bansos. Aneka teror ini entah kapan berhentinya.

Kita harus mengutuk terorisme. Siapa pun pelakunya, sekalipun itu dari aparat pemerintah. Dalam bentuk yang kasar atau yang halus teror itu mesti diatasi.

Tapi bagaimana mengatasi para teroris ini ?

Oleh : Hasanuddin, MSi
Ketua Umum PB HMI 2003-2005

Penulis, Alumni pascasarjana (S2) Universitas Indonesia (UI)

- Advertisement -

Berita Terkini