PC GP Ansor Ciamis, Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Ciamis – Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Ciamis Maulana Sidik, mengutuk tindakan sekelompok orang yang sengaja mencederai suasana beribadah umat Kristiani, menjelang perayaan paskah, melalui aksi teror.

Maulana Sidik menilai, aksi pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu (27/03/2021) kemarin, merupakan tindakan penzaliman terhadap diri sendiri, atau kepada orang lain.

“Kami mengutuk keras aksi-aksi teror dilakukan oleh oknum, atau kelompok tertentu, karena bom bunuh diri merupakan tindakan biadab,” kata Maulana Sidik, Senin (28/03/2021).

“Selain tidak manusiawi, aksi bom bunuh diri itu juga sangat mengganggu psikologis umat Kristiani di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan, dalam suasana menjelang perayaan Paskah 1 April 2021 mendatang,” lanjutnya.

Maulana Sidik menegaskan, aksi teror tersebut sangat bertentangan dengan nilai keislaman, Pancasila, serta UUD 1945.

Selain itu juga dapat mengganggu keharmonisan Bangsa dan kenyamanan antarumat beragama.

“Jangan sampai umat Kristiani, mau beribadah merasa takut dengan ancaman berat aksi bom bunuh diri, atau bentuk apa pun,” ucap Maulana Sidik.

Pihaknya juga menginstruksikan seluruh kader GP Ansor, dan Banser, di daerah Kabupaten Ciamis, bekerja sama dengan TNI – Polri dalam membantu pengamanan, demi memberikan kenyamanan umat beragama lain dalam beribadah.

“Kami juga sudah perintahkan kader-kader kami di wilayah Kabupaten Ciamis, untuk bersama-sama mengawasi, serta mengamankan jalannya perayaan jelang Paskah,” ungkap Maulana Sidik.

“Sebagai warga Nahdiyin, sudah semestinya kita mengedepankan nilai-nilai Tawastuh, Tawadzun, Tasamuh dalam menjalankan kehidupan beragama di Indonesia, jangan sampai ada hak-hak warga Negara kita yang diganggu atas kepercayaan yang dianutnya, karena kita hidup rukun, damai, dan Bersatu di bawah bingkai PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 ),” pungkasnya.

(red)

- Advertisement -

Berita Terkini