Pengurus Lembaga Zakat Terduga Teroris, Politikus NasDem: Ini Harus Diwaspadai

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta – Anggota Komisi VIII dari Fraksi NasDem Rudi Hartono Bangun meminta agar rekrutmen pengurus lembaga amil dan zakat diwaspadai.

Hal itu seiring dengan temuan Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri yang mengamankan dua terduga teroris yang berprofesi sebagai pengurus Lembaga Amil Zakat Baitul Mal Aabdurahman Bin Auf di Tanjungbalai, Sumatera Utara, pekan lalu.

Sebagai anggota DPR dari Dapil Sumut III, Rudi merasa perlu untuk menyampaikan hal itu. Baznas dan BWI diwanti-wanti untuk mewaspadai dugaan lembaga zakat yang mendanai aksi terorisme.

“Ini harus diwaspadai, bagaimana dengan kota lainnya di Indonesia, apakah pimpinan lembaga zakat di tingkat daerah sudah steril dari terduga terorisme,” kata Rudi saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII DPR RI dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Jakarta, Rabu (24/3/2021), seperti dilihat laman dpr.go.id

Budi mengingatkan jangan sampai nanti sudah menganggarkan dana besar untuk pengamanan dan penanggulangan terorisme di Polri, tetapi teroris malah mendapatkan dana operasional dari dana zakat warga yang merupakan dana umat.

“Teroris jangan sampai menjadi pengurus badan atau lembaga zakat negara. Lembaga zakat nasional harus mempunyai sistem perekrutan yang benar dan terukur, tidak asal mendudukkan orang menjadi pimpinan badan penghimpin dana zakat di suatu provinsi atau kota,” kata Rudi.

Karena itu, diperlukan modernisasi dan digitalisasi pengelolaan zakat nasional dengan sistem manajemen data yang terukur, juga sistem perencanaannya, pelaporannya, serta pertanggungjawabannya juga harus diperkuat.

“Jika hal ini tidak segera dilakukan, pasti banyak masarakat yang belum sepenuhya yakin dan percaya akn dana yang dititipkan melalui lembaga zakat nasional yang ada,” pungkasnya.

Sumber : kompas.tv

- Advertisement -

Berita Terkini