Lawan Penambang Ilegal di DAS Batang Natal, PAC PDI Perjuangan Panyabungan Demo Mabes Polri

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – PAC PDI Perjuangan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal melakukan aksi demo di depan gedung Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), menuntut penutupan Tambang Emas Ilegal di DAS Sungai Batang Natal pada Rabu (17/03/2021).

Ketua PAC PDI Perjuangan Panyabungan Akbar Panjaitan yang turun langsung dari Panyabungan Mandailing Natal ke Jakarta mengatakan bahwa aksi ini bertujuan untuk meminta Polri menindak lanjuti laporan yang telah dilayangkan sebelumnya.

“Sebelumnya kami sudah datang ke Mabes Polri melaporkan kegiatan penambang emas di sekitaran sungai batang natal ini dengan nomor laporan 03/PAC/PYB/11/21, dan sebelum itu kami juga sudah membuat laporan yang kami antar langsung ke Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan melaui Gakkum dan Ke Ibu Menteri tapi sampai hari ini belum ada tindakan,” ujar Akbar Panjaitan.

Menurut Akbar, perbuatan melawan hukum ini juga sudah sangat sering mendapat kecaman dari berbagai pihak, baik unsur masyarakat maupun pemerhati lingkungan di daerah Mandailing Natal ataupun Provinsi Sumatera Utara.

“Tapi para mafia penambang emas di sungai batang natal ini sepertinya kebal terhadap  hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” lanjut Akbar.

Selaku Kader PDI Perjuangan lanjut Akbar datang kesini atas dasar keluhan masyarakat terdampak akibat kegiatan perusakan ini.

Akbar juga bermohon agar Bapak Kapolri Listiyo Sigit Prabowo segera menindak para mafia tambang di Aliran Sungai Batang Natal Linggabayu Ranto Baek dan kecamatan sekitarnya di Kabupateng Mandailing Natal. Serta juga menurunkan Propam Plori terkait dugaan pembiaran Polres Mandailing Natal atas kegiatan Tambang yang sangat merusak Sungai tersebut.

“Bila diperlukan kami rasa sudah selayaknya Bapak Kapolri untuk mencopot Kapolres Mandailing Natal terkait pembiaran ini,” pungkas Akbar.

Senada dengan itu, salah satu warga, Rasyid Nasution, dia berkata saat ini masyarakat tidak tau mau menggunakan air sungai batang natal, baik untuk mandi bahkan untuk ber wudhu karena ragu dengan keabsahan air sungai yang sudah sangat kotor.

“Perusakan sudah mengakibatkan air laut disebahagian daerah di kecamatan Natal menjadi keruh, pasir laut yang dulu putih kini menjadi lumpur, biota lautpun dikhawatirkan akan punah di daerah itu,” ungkap Rasyid dalam keterangannya via celuler.

Terakhir Rasyid, tinggal Kepada Tuhanlah mereka yang belum bertemu untuk mengadukan hal ini. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini