Kadrun Adalah Pola Pikir Bukan Identitas Etnis

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Pasca Pilpres 2019 muncul istilah baru yaitu Kadrun. Semula banyak orang mengartikan Kadrun adalah peyorasi atau penurunan sebuah makna dari istilah Kadal Gurun dan agak berbau etnis tertentu. Namun dalam perkembangannya saya melihat Kadrun ini bukan identitas kelompok etnis tertentu tapi lebih pada pola pikir atau mindset dari seseorang beretnis apapun. Nah kebetulan pola pikir kadrunisme ini adalah pola pikir yang cenderung negatif dan kotor.

Pola pikir adalah cerminan dari kata hati dan gambaran secara komprehensif kondisi psikologis seseorang. Nah, pola pikir ala Kadrunisme ini juga cerminan ketidakpuasan, gambaran ketidakwarasan seseorang dalam melihat realita atau kenyataan yang seharusnya dia terima. Sebagai contoh: Terpilihnya Presiden Jokowi untuk periode jabatan yang kedua, seharusnya merupakan keniscayaan dalam demokrasi yang seharusnya diterima secara legowo oleh seluruh masyarakat Indonesia. Namun kenyataannya masih ada juga sekelompok orang yang tidak mau menerima kenyataan ini dan selalu membangun narasi tentang kejelekan Pemerintah dan Presiden Jokowi. Nah kelompok ini adalah kelompok orang bermindset Kadrunisme. Dan ini banyak terjadi akhir-akhir ini.

Dan pola pikir kadrunisme akhir-akhir semakin merajalela. Khususnya terkait dengan program vaksinasi virus Covid-19. Dari awal mereka begitu nyinyir, mulai minta gratis sampai minta Presiden Jokowi divaksin terlebih dahulu dan dilakukan secara terbuka. Setelah semua nyinyiran mereka dipenuhi oleh Pemerintah giliran sekarang mereka mengkritisi cara suntikan vaksin kepada Presiden Jokowi yang dianggap salah bahkan mereka meragukan isi vaksin yang disuntikkan kepada Presiden. Pola pikir yang aneh dan nyleneh dan hampir mendekati ketidakwarasan.

Dari awal saya sudah memberi saran kepada otoritas Pemerintah untuk tidak perlu meladeni nyinyiran para kelompok berpola pikir kadrunisme ini. Karena apapun yang dilakukan oleh Pemerintah cq Presiden Jokowi pasti akan dipandang salah oleh kelompok sakit jiwa ini.

Lalu bagaimana caranya kita menyikapi meriahnya nyinyiran kelompok kadrunisme ini ?

Saran saya jangan pernah pedulikan mereka. Mereka sejatinya hanya kelompok dalam jumlah yang kecil. Suara mereka hanya terdengar bergaung kencang di media sosial. Tidak lebih. Semakin kita tanggapi ulah mereka, semakin akan merajalela mereka. Kita jangan pernah menjadi agen distribusi ketidakwarasan mereka.

Kita juga jangan pernah berambisi meluruskan kebengkokan pola pikir mereka. Karena hal itu dibangun dengan fondasi rasa sakit hati dan ketidakpuasan diri yang akut dan sudah mengalir dalam urat nadi kehidupan mereka. Hanya diri mereka dan Tuhan yang bisa meluruskan pola pikir mereka.

Jangan-jangan Tuhan sengaja membiarkan mereka tetap ada di sekitar, agar kewarasan kita begitu nampak berbeda. Dan ini sebuah kemewahan yang diberikan Tuhan kepada kita. Kaum akal sehat. Who knows ?

Oleh:Rudi S Kamri – Salam SATU Indonesia,17012021

- Advertisement -

Berita Terkini