Beri Pesan ke Anak Jalanan, Risma: Jangan Lari dari Kenyataan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma meminta anak jalanan mengikuti program pembinaan dari pemerintah agar tak terjerumus pada narkoba.

Hal itu dikatakannya dalam pertemuannya dengan anak-anak jalanan di Yayasan Mojopahit di Balong Cangkring (BC), Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto (2/01).

“Jangan lari. Kalau kalian lari dari kenyataan, lalu lari ke narkoba, itu lebih berat lagi. Karena kalau kalian ke narkoba maka tidak akan bisa kembali,” cetusnya, dalam siaran pers resmi Kemensos.

“Ayo anak-anak. Mau ikut ibu enggak? Tapi kalian harus bersungguh-sungguh. Memang sulit. Tidak mudah. Tapi kalau kalian mau ikut ibu mau berubah harus sekarang. Jangan menyesal kalau sudah tua. Tidak ada gunanya,” lanjut mantan Wali Kota Surabaya ini.

Ia pun mencontohkan keberhasilan program pembinaan anak jalanannya di Surabaya, terutama pada seorang anak jalanan yang berjuluk Bledhek (petir dalam bahasa Jawa).

Saat bertemu pertama kali, Risma menceritakan bahwa badan Bledhek penuh tato. Saat itu, Risma menantang akan membina Bledhek menjadi anak yang berguna asal dia mau sungguh-sungguh berubah.

“Ada namanya Bledhek. Saya tanya kamu mau ikut ibu enggak? Badannya penuh tato, di sini dan dan sini. Kalau mau ikut ibu dan sekolah hapus [tatonya] semua,” kata dia.

“Tiga tahun lalu Bledhek jadi paskibraka di Balai Kota Surabaya. Dan dua tahun lalu dia kuliah di salah satu PTN di Surabaya, ” lanjut Risma.

Dalam kesempatan itu, Risma pun menghubungi Bledhek melalui saluran telepon dan memperdengarkan suaranya di hadapan anak-anak yang tumbuh di kawasan eks lokalisasi BC itu.

“Kamu ditangkap Satpol PP kan? Kamu malu ya. Ya udahlah,” seloroh Mensos, kepada Bledhek.

Terkait penanganan masalah anak jalanan di Kemensos, Risma mengatakan akan memetakan masalahnya lebih dulu.

“Jadi kita coba memetakan apa-apa yang bisa kita lakukan, sehingga kami bisa me-review baik sumber daya yang ada di kami ataupun anggarannya,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos menyerah secara simbolik bantuan beras Rp24 juta, bantuan untuk Institusi Penerima Wajib Lapor se-Jawa Timur Rp166 juta, 80 paket nutrisi untuk 80 anak dampingan Yayasan Majapahit senilai Rp24 juta, dan terintegrasi dan pembinaan lanjut IPWL Yayasan Eklesia Rp36 juta.

Lebih lanjut, para penghuni eks lokalisasi ini juga rencananya akan diberi pelatihan.

“Jadi tidak hanya sekedar dibantu lalu dilepas. Tidak bisa kalau hanya sekedar pendampingan dan pelatihan, marketing nantinya juga kita akseskan. Termasuk dengan bangunan yang ada di sini,” kata Risma.

Sumber : CNNIndonesia.com

- Advertisement -

Berita Terkini