Marzuki Alie, Beri Uang Makan Mahasiswa Pendemo

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Rektor Universitas Indo Global Mandiri (UIGM), Palembang, Marzuki Alie mengaku mengizinkan mahasiswanya mengikuti demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja. Pihak kampus juga memfasilitasi dengan uang makan agar mahasiswanya tidak tertarik tawaran ‘sponsor’ lain.

“Ya mahasiswa saya, mereka itu mau demo, atas nama senat. Kalau saya larang, mereka tetap akan pergi, karena itu keputusan bersama antarsenat perguruan tinggi, yang tidak perlu saya cek karena memang banyak mahasiswa ikut demo,” kata Marzuki saat dimintai konfirmasi, Sabtu (10/10/2020).

Selanjutnya pihak kampus memfasilitasi mahasiswa yang akan ikut demo dengan uang makan dari dana kegiatan mahasiswa. Selain itu, jumlah peserta yang ikut juga dibatasi 25 orang agar terkendali.

“Saya kasih mereka uang makan siang agar mereka tidak dipengaruhi sponsor-sponsor yang mungkin ada agenda terselubung,” katanya.

“Saya sebagai pimpinan PT harus bertanggung jawab terhadap mahasiswa saya. Saya tidak sepakat kampus-kampus di mana rektornya melakukan pembiaran, padahal mereka adalah anak-anak kita,” ungkap mantan Ketua DPR dan politikus Partai Demokrat ini.

Namun ia tak memerinci berapa nilai yang diberi kepada mahasiswanya. Dia mengaku uang itu cukup untuk membeli nasi Padang dan air minumnya. Marzuki juga menanyai mahasiswa yang hendak turun ke jalan terkait alasan demo tersebut.

“Lalu saya fasilitasi, saya minta mereka kumpul di kampus, batasi jumlah maksimal 25. Saya tanya apa yang dituntut sebagai bentuk penyampaian aspirasi. Intinya ketidakpercayaan kepada DPR,” ungkapnya.

Marzuki juga mengizinkan mahasiswanya ikut demo asalkan mengikuti protokol kesehatan. Dia juga memberikan masker kepada mahasiswanya. Selain itu, Marzuki berpesan agar mahasiswa yang berdemo tidak bertindak anarkistis, menjaga nama baik kampus dengan adab orang berpendidikan, dan tidak boleh berpisah. Setelah selesai, kembali ke kampus.

Ia menyampaikan alasannya mengizinkan mahasiswanya ikut demo adalah sebagai pendidikan bagi mereka calon pemimpin bangsa. Adapun mahasiswanya yang ikut demo hanya di Palembang, tidak ke Jakarta. Setelah selesai berdemo, mereka langsung kembali ke kampus.

“Ini bentuk proses belajar untuk membangun karakter mereka agar, manakala menjadi pejabat, peduli pada nasib rakyat, ada empati, tidak mementingkan diri sendiri,” ujarnya.

Sumber : detik.com

- Advertisement -

Berita Terkini