Polisi Klaim Amankan 1.000 Perusuh saat Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Polisi mengklaim hingga saat ini telah mengamankan 1.000 orang diduga penyusup dalam aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja. Para perusuh ini diduga polisi tergabung dalam kelompok Anarko.

“Sudah hampir seribu yang kita amankan, itu adalah anarko-anarko itu, perusuh-perusuh itu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Kamis (8/10).

Polisi juga sedang mengecek fasilitas umum serta pos polisi dirusak hingga dibakar massa tersebut. Penyelidikan terkait aksi kericuhan itu hingga kini masih diselidiki polisi.

“Kita akan selidiki semuanya, kita akan selidiki videonya semua ini, ini yang merusak perusuh, ada beberapa fasilitas, termasuk korban polisi juga sudah enam yang korban luka. Kemudian juga ada beberapa fasilitas kepolisian seperti pos lantas dibakar, dirusak, ada juga halte bus,” ujar dia.

Polisi menduga massa yang melakukan kericuhan hingga merusak sejumlah fasilitas ini merupakan kelompok perusuh. Mereka diduga polisi sengaja menyusup ke dalam massa buruh dan mahasiswa melakukan aksi demo menolak Undang-undang Cipta Kerja.

“Ini memang perusuh yang menungggangi teman-teman buruh melakukan unjuk rasa ini,” kata dia.

Halte Transjakarta Bundaran HI dan Sarinah Dibakar

Sebelumnya, Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jakarta kembali ricuh. Setelah terjadi di Harmoni, kericuhan bergeser hingga ke Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Massa yang sudah kadung emosi, membakar sejumlah fasilitas umum. Tampak Halte Transjakarta Bundaran HI dan Sarinah dibakar massa. Hingga berita ini diturunkan, api masih berkobar.

Pantauan di lokasi, tidak terlihat petugas yang berusaha memadamkan api. Massa juga merusak sejumlah fasilitas umum, seperti rambu lalu lintas dan membakar satu unit ekskavator kecil yang diperuntukan proyek pembangunan MRT.

“Dibakar tadi sekitar 10 menitan yang lalu. Terus massa juga ngerusak fasilitas umum. Rambu dibakar, beko (ekskavator) kecil yang buat (proyek) MRT dibakar,” ujar salah satu warga, Arie saat dihubungi merdeka.com, Kamis (8/10).

“Sekarang di jalanan berserakan puing-puing yang dirusak massa. Lalu lintas lumpuh total. Belum keliatan petugas yang padamin api,” sambungnya.

Pos Polisi Patung Kuda Dibakar

Demo tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, ricuh. Massa tak terkendali dan mulai anarkistis, mereka membakar pos polisi Monas di Patung Kuda.

Selain itu, massa demo Omnibus Law membakar beda-beda di taman. Kobaran api masih membara hingga pukul 15.24 WIB, Kamis (8/10/2020).

Massa di Jalan Medan Merdeka Barat ini menyebar, di sejumlah titik. Demo masih berlangsung hingga pukul 15.28 WIB.

Sumber : Merdeka.com

- Advertisement -

Berita Terkini