Muhammadiyah Ungkap Ada Ormas Siluman Lolos Program Organisasi Penggerak Kemendikbud

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – PP Muhammadiyah mengungkap laporan yang diterima pihaknya dari daerah, terdapat organisasi masyarakat (Ormas) yang tidak kompeten, namun lolos Program Organisasi Penggerak Kemendikbud.

“Ada laporan dan informasi yang mengatakan, dilihat dari nama-nama ada beberapa yang tidak kompeten. Kantor enggak punya, apalagi staff, program juga enggak jelas,” kata Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Kasiyarno di Gedung Pusat Muhammadiyah, Rabu (22/7).

“Enggak ada bukti yang bisa ditunjukkan, legalitas kantor, kemudian staf, bahkan dicari bukti laporan keuangan enggak ada. Itu juga bisa lolos mendapat gajah,” imbuh dia, tanpa menyebut nama ormas tidak kompeten itu.

Organisasi Penggerak adalah program seleksi pelatihan guru yang dilakukan organisasi masyarakat dengan hibah dana dari pemerintah.

Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah jadi salah satu organisasi masyarakat yang lolos seleksi. Namun belakangan, mereka menyatakan mundur.

Ia lantas mempertanyakan verifikasi dan seleksi yang dilakukan Kemendikbud dalam program Organisasi Penggerak. Terlebih setelah ada laporan soal ormas tidak kompeten dan lembaga CSR yang lolos seleksi.

“Ada juga lembaga mungkin ada kedekatan dengan pejabat di dalam. Nah, ini kita pertanyakan, apakah proses verifikasi dan seleksi ini transparan, bisa dipercaya,” ucap dia.

Ia menjelaskan, komitmen awal Muhammadiyah mengikuti program tersebut karena menilai, program itu dibutuhkan dalam rangka perubahan pendidikan di masa akan datang.

Namun, dengan keberadaan ormas yang tidak kompeten itu, Kasiyarno khawatir program tersebut tidak berjalan dengan semestinya. Imbasnya bisa mencoreng rekam jejak Muhammadiyah yang sudah baik di dunia pendidikan.

“Nah daripada kita ini sudah payah payah ingin bantu pemerintah dengan baik, sementara yang lain tidak serius, kita mungkin dari kita hasilnya bagus, tapi yang lain tidak, pasti masyarakat menilai kegiatan atau program ini tidak bagus. Tentu Muhammadiyah kena imbasnya,” ucap dia.

Kemendikbud dalam menjalankan program Organisasi Penggerak ini menggelontorkan dana hingga Rp595 miliar. Dana tersebut di antaranya dihibahkan kepada ormas yang lolos seleksi untuk melaksanakan pelatihan.

Besaran dana yang diberikan disesuaikan dengan kategori seleksi. Ormas yang lolos kategori gajah bakal dapat dana hingga Rp20 miliar per tahun dengan target pelatihan ke lebih dari seribu sekolah.

Sedangkan kategori macan bakal dapat dana Rp5 miliar per tahun dengan target 21 sampai 100 sekolah. Kemudian kategori kijang bakal dapat dana Rp1 miliar untuk target lima sampai 20 sekolah.

Sumber : CNNIndonesia.com

- Advertisement -

Berita Terkini