Bulog Amankan Stok Beras Hingga Akhir 2020

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, pihaknya terus berupaya mengamankan stok beras hingga akhir tahun 2020. Menurut Wahyu, saat ini, sebaran stok beras dalam kondisi aman.

“Insya Allah kami akan akan memasuki panen berikutnya nanti di bulan Agustus-September, sehingga kami yakinkan sampai akhir Desember kami akan tetap mempertahankan stok beras yang ada,” ujar Wahyu sebagaimana dikutip dari keterangan pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Minggu (17/5/2020).

Wahyu menyebut, pemerintah telah meminta Bulog agar tetap mempertahankan stok cadangan beras sekitar 1 sampai 1,5 juta ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama pandemi Covid-19.

“Itu yang sedang kami laksanakan, sehingga kami tetap mempertahankan untuk penyerapan gabah dan beras, di mana saat ini Bulog masih melakukan penyerapan kurang lebih hampir 15.000 ton per hari, ” ujar Wahyu.

“Itu kami pertahankan, dan mudah-mudahan puncaknya nanti di Juni kita bisa menyerap sekitar 25 hari,” lanjut dia.

Menurut data sementara, saat ini Bulog memiliki 1,4 juta ton stok beras yang disimpan di gudang di seluruh Indonesia.

Lokasinya tersebar di sebagian besar wilayah di Pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Banten.

“Lokasi dari gudang tersebut juga lebih mendekati pintu distribusi kapal yang utama sehingga pelaksanaan distribusi atau penyebarannya aman,” lanjut Wahyu.

Selain itu, melalui mekanismenya, Bulog juga memiliki minimum stock requirment. Dengan demikian, jumlahnya ada sepertiga dalam gudang, kemudian ada sepertiga dalam perjalanan, baik di laut maupun di darat.

Kemudian juga ada sepertiga dalam perjalanan yang ada di bidang pengirim.

Sebelumnya, Wahyu mengatakan, Perum Bulog memastikan bahwa stok beras di seluruh wilayah Indonesia aman hingga perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H di tengah pandemi Covid-19.

“Tidak perlu khawatir, bahwa seluruh stok yang ada di seluruh wilayah Indonesia sudah dalam kondisi aman dan tercukupi,” jelas Wahyu.

Menurut dia, Perum Bulog sebagai BUMN yang bergerak di bidang pangantelah memiliki tiga pilar ketahanan pangan.

Pilar yang pertama adalah ketersediaan. Melalui pilar ketersediaan ini Perum Bulog tengah melaksanakan proses penyerapan gabah dan beras dari hasil petani.

“Pada Mei dan Juni ini adalah saat-saat para petani kita sedang berpanen, sehingga Bulog sedang menurunkan tim untuk melaksanakan penyerapan gabah dan beras,” ujar Wahyu.

Kemudian pilar yang kedua adalah keterjangkauan. Pada pilar inilah Bulog melakukan penyebaran stok, sehingga dapat dipastikan bahwa stok beras terjamin dan mencukupi.

“Dalam hal ini, Bulog juga melaksanakan operasi pasar dan juga distribusi untuk kebutuhan masyarakat,” tutur Wahyu.

Pilar ketiga adalah stabilisasi harga. Dalam hal ini, dilakukan skema penyerapan gabah dan beras dari petani, kemudian dari sisi hilir Bulog juga melaksanakan stabilisasi harga di tingkat konsumen.

Lebih lanjut, Bulog juga meyakini bahwa hal tersebut sudah dilakukan dalam kondisi stabil dan normal maupun di tengah terpaan pandemi Covid-19.

“Bulog tetap melaksanakan tugas-tugas dari tiga pilar ini,” ujar Wahyu.

Sumber : kompas.com

- Advertisement -

Berita Terkini