Kabut Asap Mulai Tebal, HMI Riau-Kepri: Dashboard Lancang Kuning Nusantara Apa Kabar?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Riau – Sejak dilaunchingkan beberapa waktu yang lalu, ada mahasiswa dan 9.560 anggota yang bergabung dalam aplikasi ini. Rata-rata masih personel Polda Riau. Mereka memberikan data pribadi serta nomor telepon yang bisa dihubungi.

Aplikasi ini nantinya juga menerima relawan kebakaran lahan. Caranya harus mengunduh dulu ke Playstore dan mendaftar sebagai relawan agar bencana kabut asap tidak ada lagi.

Kapolda mengatakan Posko relawan akan dibuat di setiap kabupaten.

Dengan adanya aplikasi ini, polisi tidak bisa menyembunyikan keberadaannya. Aplikasi ini mencatat pergerakan personel sehingga akan ketahuan siapa yang pemalas ataupun tidak bekerja ketika terjadi kebakaran lahan di suatu daerah.

Kabid PTKP Badko HMI Riau-Kepri menilai Dashboard lancang kuning nusantara patut di pertanyakan. “Kita lihat riau sekarang sudah mulai diselimuti asap tebal maka patut kita pertanyakan kepada pak kapolda riau apa kabar aplikasi dasboard lancang kuning nusantara itu ?,” tanya Rian dengan kesal.

Kabid PTKP Badko HMI Riau-Kepri itu juga menyampaikan sejak awal pihaknya menduga aplikasi buatan polda riau itu hanya pencitraan belaka.

“Akhirnya dugaan kita terbukti bahwa dashboard lancang kuning nusantara itu hanya pencitraan belaka, dari awal kita sudah ingatkan polda riau harus lebih fokus pada tugasnya dalam penegakan hukum karhutla karna itulah tugas utama dia di satgas karhutla. Dasboard lancang kuning itu bagus tapi percuma jika polda riau lemah dalam penegakan hukum karhutla. Kami meyakini bahwa penegakan hukum karhutla yang tegas dan adil khususnya terhadap perusahaan pembakar lahan akan lebih efektif untuk mencegah karhutla sebab ada efek jera,” tandasnya.

Selanjutnya Rian menyampaikan ditengah Pandemi covid-19 bukan berarti riau boleh berasap.

“Kita ingatkan polda riau jangan jadikan pandemi wabah covid-19 menjadi alasan sehingga tidak fokus mencegah karhutka sebab bukan berarti ditengah pandemi ini riau boleh berasap, gak benar itu,” terangnya.

Dari awal kita liat polda fokusnya memadamkan api bukan menindak orang yang membakar lahan dan hutan padahal memadamkan api itu garda terdepan adalah TNI dan manggala agni,” ujarnya kesal.

Rian juga menyoroti Dashboart lancang kuning yang sudah menasional namun gagal menjadikan riau bebas karhutla dan kabut asap. “Dashboart lancang kuning ini untuk apa dibuat? Sekarang saya makin bingung dan kami menduga karhutla seperti dijadikan proyek jangka yang sangat panjang ya karhutla di Riau sudah puluhan tahun kenapa bisa terjadi? Ya penyebabnya penegak hukumnya yang lemah,” tutupnya. Berita Riau, red

- Advertisement -

Berita Terkini