Makkah dan Madinah Lockdown, Kemenag Siapkan Dua Skenario Penyelenggaraan Haji

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Agama terus memantau perkembangan kebijakan Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji 1441H/2020M menyusul mewabahnya virus corona (Covid-19).

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan, Kemenag menyiapkan dua skenario penyelenggaraan haji. Dua skenario, haji tahun ini tetap diselenggarakan atau dibatalkan.

“Kemenag terus mengikuti dan memantau perkembangan kebijakan Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji, termasuk perkembangan pembatasan ibadah yang dilakukan Saudi di dua kota suci, Makkah dan Madinah. Kita juga menyiapkan mitigasi kalau pelaksanaan ibadah haji dibatalkan oleh Pemerintah Arab Saudi,” ujar Menag di Jakarta, Jumat (27/3).

Sampai saat ini, persiapan layanan di Arab Saudi, terkait pengadaan layanan akomodasi, transportasi darat dan katering terus berjalan. Namun, sesuai surat dari Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, pembayaran uang muka belum dilakukan, demikian pula untuk penerbangan.

“Proses pengadaan layanan juga terus berjalan hingga kontrak, namun belum ada pembayaran uang muka,” tutur Menag.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi memutuskan lockdown di 3 kota, yakni, Makkah, Madinah, dan Ibukota Riyadh menyusul semakin meningkatnya kasus positif virus corona (Covid-19) di negara tersebut.

Raja Salmah bin Abdulaziz Al Saud telah memerintahkan lockdown di tiga kota tersebut seperti dilansir Saudi Press Agency. Selain itu, Raja Salman menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan untuk menekan penyebaran virus corona.

Disebutkan, setiap orang dilarang masuk atau keluar dari Makkah, Madinah, dan Riyadh mulai Kamis (26/3) waktu setempat. Namun tak dijelaskan sampai kapan ketiga kota itu dilakukan lockdown.  (mn/sk)

 

 

- Advertisement -

Berita Terkini