Erick Thohir di BUMN, Panggil Ahok hingga Hapus Eselon 1

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Presiden Jokowi memilih Erick Thohir untuk memimpin Kementerian BUMN menggantikan Rini Soemarno di Periode ke-2 pemerintahannya. Erick Thohir memiliki tugas berat untuk membuat BUMN tumbuh sehat dan berdaya saing. Meski selama ini Erick dikenal sebagai pengusaha yang sukses membawa sejumlah perusahaan memiliki kinerja yang baik.

Kepala Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI), Toto Pranoto mengatakan, urusan memperbaiki kinerja suatu perusahaan memang bukan hal baru bagi Erick. Pada 2001 silam, Erick Thohir bersama rekan-rekan kuliahnya mendirikan Mahaka Group yang membeli surat kabar yang berada di ambang kebangkrutan.

Namun, sukses menyelamatkan satu perusahaan swasta hingga bisa tumbuh dan melahirkan beberapa anak perusahaan jelas tidak sebanding dengan tanggung jawab seorang Menteri BUMN yang harus mengasuh 115 perusahaan pelat merah.

Embel-embel perusahaan negara membuat Erick Thohir maupun jajaran Direksi ratusan BUMN yang dipimpinnya tidak bisa hanya fokus mengejar keuntungan semata.

Merujuk pada Undang-Undang BUMN Nomor 19 tahun 2003, yang menyebut tugas BUMN tidak serta merta hanya bermotif komersial. Namun juga bisa mendapatkan tugas dari pemerintah yang sifatnya melayani kepentingan umum atau Public Service Obligation (PSO).

“Maka sering terjadi konflik, karena di satu sisi BUMN harus mencari keuntungan dan di sisi lain harus melayani kepentingan publik. Tentu, yang ideal ialah BUMN bisa melayani dua sisi tersebut dengan baik,” kata Toto di Jakarta, Rabu (30/10).

Untuk bisa menjalankan dua fungsi tersebut secara bersamaan, Kementerian BUMN harus dipimpin oleh orang dengan karakter yang visioner, bisa menetapkan orientasi strategi dengan tepat, serta kreatif dan inovatif dalam membuat kebijakan.

“Pemimpin BUMN yang terpilih harus memiliki visi yang kuat dan kemampuan jangkauan berpikir lebih strategis agar bisa menghadapi perubahan dinamika-dinamika bisnis yang ada,” ujarnya.

Belum lama memimpin, Erick Thohir sudah mengeluarkan kebijakan dan gebrakan yang membuat sebagian pihak tercengan. Berikut uraiannya:

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diminta Menteri BUMN Erick Thohir memimpin salah satu BUMN. Dia mengaku siap dilibatkan untuk mengelola BUMN.

Namun Untuk jabatan atau posisinya, Ahok belum tahu akan ditempatkan di mana. “Jabatan apa dan BUMN nya di mana, saya tidak tahu. Langsung tanya pak Menteri ya,” kata Ahok di Kantor BUMN, Rabu (13/11).

Spekulasi mulai bermunculan untuk posisi atau jabatan yang cocok untuk Ahok di BUMN.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan memberikan bocoran terkait posisi untuk Ahok. Luhut tidak membantah saat pos kerja Ahok nantinya akan berhubungan dengan sektor energi.

“(Di bidang energi ya Pak?) Kira-kira begitu. Kalau saya tahu masa saya beri tahu kamu,” kata Luhut.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, Chandra Hamzah direncanakan mengisi salah satu posisi direksi BUMN di sektor keuangan, lebih tepatnya Bank BUMN.

“Beliau akan ditempatkan di perusahaan BUMN, dipastikan seperti itu. Posisinya apakah di direktur atau komisaris, tunggu tanggal mainnya. Sektornya keuangan,” kata Arya di Kementerian BUMN, Senin (18/11).

“Kita harapkan nanti perusahaan ini di publik akan semakin baik imagenya. Akan banyak investor yang ikutan masuk,” tambah dia.

Menteri BUMN Erick Thohir telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait pemberhentian eselon I Kementerian BUMN.

“Hari ini, SK (surat keputusan pemberhentian) sudah turun. Jadi, seluruh eselon I akan mendapatkan tempat baru,” katanya. Sumber: merdeka.com

- Advertisement -

Berita Terkini