Counter Hoax, Kemenag Ingin Maksimalkan Peran 45 Ribu Penyuluh

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Fenomena hoax dalam beberapa tahun terakhir terus meluas. Beberapa di antaranya bahkan bersifat fitnah yang berpotensi mengadu domba dan meresahkan masyarakat.

Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin mengaku prihatin dengan fenomena ini. Sebagai upaya counter, dirinya ingin memaksimalkan peran 45 ribu penyuluh binaan Kementerian Agama dalam menyebarkan informasi yang benar dan produktif.

“Jika Kemenag bisa memaksimalkan peran 4 5ribu lebih penyuluh agama di Kecamatan se-Indonesia, maka pesan-pesan penyeimbang atau counter naratif dari informasi hoax dan menyesatkan bisa cepat dikonsumsi publik,” ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Tim Cyber Anti Narkoba, Pornografi dan Radikalisme di Jakarta, Kamis (3/8).

Muhammadiyah Amin mengapresiasi tim cyber yang sudah ikut membantu Kemenag dalam ikutkampanye pencegahan bahaya narkoba, pornografi dan radikalisme, termasuk dalam meluruskan hoax.

“Saya nilai, kerja tim cyber mengcounter informasi-informasi menyesatkan publik melalui media sosial sudah cukup baik, namun perlu diperkuat,” ucapnya.

Untuk itu, mantan Rektor IAIN Gorontali ini berharap tim cyber Kemenag dapat terus memperluas jaringan hingga kabupaten/kota bahkan tingkat kecamatan dan desa. Jaringan itu penting agar informasi yang ingin disampaikan bisa diterima lebih luas.

“Tim provinsi bisa merangkul Kemenag Kabupaten/Kota, kemudian Kabupaten/Kota merangkul penyuluh agama di kecamatan. Penyuluh bisa merangkul pengurus majelis taklim dan majelis taklim merangkul masyarakat di pedesaan untuk membuat grup medsos,” tuturnya.

“Sehingga, penyebaran pesan, utamanya yang terkait gerakan anti narkoba, pornografi dan radikalisme cepat terserap seluruh masyarakat,” lanjutnya.

Panitia Rakor, Sigit Kamseno sebelumnya melaporkan, Rakornas Tim Cyber ini diikuti 100 peserta, terdiri dari perwakilan Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia, perwakilan media Islam, ormas Islam, dan aparatur di lingkup Ditjen Bimas Islam.

Rakornas yang dilaksanakan tiga hari itu digelar dalam rangka penguatan koordinasi antara Tim Cyber Kemenag Pusat dan Provinsi. Selain itu, untuk memperkuat program kerja tim cyber di masing-masing tingkatan agar program pencegahan penyalahgunaan narkotika, pornografi, dan radikalisme terlaksana maksimal.

“Pada Rakornas ini, kita hadirkan beberapa narasumber yang kompeten, yaitu dari Ditjen Bimas Islam, BNPT, BNN, KemenPPA, Kominfo, dan MUI,” ucapnya. (ka)

- Advertisement -

Berita Terkini