Simak! Ini Bahaya Membiarkan Anak Menonton Sinetron Tanpa Dampingan Orangtua

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Alvian

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Sebagian masyarakat menganggap sinetron adalah tayangan yang tidak mendidik dan berbahaya untuk anak. Tak sedikit pula yang beranggapan bahwa sinetron tidak menjadi masalah jika ditonton anaknya.

Menanggapi hal itu, akademisi bidang konseling anak, Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS., S.Psi.Kons. angkat bicara.

Milfayetty mengungkapkan, saat ini, sinetron di indonesia ada yang mendidik dan ada juga yang tidak mendidik. Sinetron yang memiliki episode jangka panjang, menurutnya, dapat memberikan dampak yang negatif karena di dalam kehidupan nyata justru tidak seperti itu. Sangat sedikit sinetron di Indonesia yang bersifat edukatif.

“Permasalahan anak saat ini ketika menonton sinetron, pemahamannya tidak bisa menjadikan itu hiburan. Akan tetapi, anak langsung mengidentikkan dengan dirinya sendiri,” katanya saat diwawancari MUDANews.com, Sabtu (18/2) di kantor Counseling Centre, Jalan Letda Sudjono, Medan.
.
“Hal inilah yang sebenarnya menjadi permasalahan, karena anak seusianya sedang mencari identitas dirinya, artinya masih perlu di awasi. Prof. Dr. Sri Milfayetty,” tambahnya.

Milfayetty menjelaskan, jika anak tidak memiliki psikologi yang kuat, maka anak akan sangat mudah terpengaruh dengan apa yang diperlihatkan di sinetron.

“Jika anak tidak kuat dalam psikologinya maka dia akan mengikuti norma norma yang ada di sinetron itu. Tetapi jika norma yang dimiliki anak sudah kuat maka dia lebih bisa memilih dan mengatakan mana yang bagus dan mana yang tidak bagus,” jelasnya.

Milfayetty menegaskan, anak boleh menonton sinetron. Namun, orangtua harus selalu mendampingi dan memberi nasihat apabila sinetron yang ditonton menunjukkan tontonan yang tidak mendidik.

“Artinya boleh saja anak menonton sinetron tapi tidak terlepas dari dampingan dan nasehat orang tua. Karena anak seusianya sedang dalam proses perkembangan berfikir. Jadi, sebagai peran orang tua, harus lebih bisa memberi pemahaman mana yang harus dicontoh dan mana yang tidak harus dicontoh. Agar tumbuh kembang nya anaka menjadi baik,” tutupnya.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini