Menanggapi Wacana Program Magang Menaker, Shohibul : BLK Adalah Lembaga yang Sudah Lama di Indonesia

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Republik Indonesia (RI), Muhammad Hanif Dhakiri mengajak dunia usaha dan pemerintah untuk fokus menggenjot percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja di Indonesia yang diwacanakan dalam program magang nasional di Kawasan Industri Medan (KIM), Jum’at (3/2) kemarin. Program magang bersertifikasi itu juga diharap mampu menekan angka pengangguran di Indonesia.

Sehubungan itu, Praktisi Sosial dan Politik, sekaligus Akademisi FISIP UMSU, Drs Shohibul Anshor Siregar MSi mengatakan, sebelum program magang tersebut diwacanakan, Indonesia telah memiliki Badan Latihan Kerja (BLK) yang bertugas melatih tenaga kerja terampil, tak jauh berbeda dalam program Kemenaker.

Hal tersebut membuktikan satu fakta, jika Pemerintah saat ini masih lemah dalam menyalurkan tenaga kerja terampil, sebab masih tingginya angka pengangguran di Indonesia. Oleh karenanya, Shohibul menilai wacana tersebut bukanlah hal terbaru yang digadang-gadangkan pemerintah. Tetapi, merupakan suatu inovasi yang dinilai akan bernasib sama seperti BLK.

“BLK adalah lembaga yang sudah lama di Indonesia. Tetapi mengapa tak bisa mendongkrak kwalitas tenaga kerja Indonesia selama ini? Pertanyaan itu menggiring pertanyaan lain seputar perencanaan, manajemen pengelolaan dan saya kira juga pembiayaan serta kerja sama dengan dunia usaha baik di pusat maupun di daerah,” jelas Shohibul saat wawancara di ruangan kerjanya, Gedung FISIP UMSU, Jalan Muchtar Basri, Kecamatan Medan Timur, Sabtu (4/2) sore.

Hanif saat kunjungan kerjanya di kawasan industri Medan (KIM)

Lanjut dijelaskan Alumni Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, menurutnya, tenaga kerja terampil di Indonesia sudah sangat memenuhi standar pekerja nasional. Akan tetapi, pemerintah terkesan berpihak terhadap tenaga kerja asing yang kian marak di rezim Jokowi. Belum lagi, tenaga kerja asing ilegal yang menyebabkan banyak kerugian negara di sektor pajak.

“Mengapa sampai kini tak terbendung pekerja yang pergi ke luar negeri terutama dari kalangan unskilled? Mengapa hingga kini pekerja lokal merasa haknya dirampas oleh pekerja asing yang terkesan dilindungi oleh negara? Mengapa bahkan untuk alasan ketenagakerjaan dikabarkan malah banyak warga negara yang bergaubung dengan ISIS?,” tanyanya.

Lalu, fakta-fakta mengenai ketenagakerjaan asing yang muncul baru-baru ini, menunjukkan ketidaksiapan pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan baru bagi rakyat kecil, sesuai janji Jokowi saat kampanye Pilpresnya 2014 lalu. Nawacita yang menjadi cita-cita pemerintah pun sepertinya tak berjalan baik. Bahkan terkesan seperti angan-angan semata.

“Pertanyaan-pertanyaan itu menunjukkan ada yang tak beres di negeri ini. Trisakti yang menjadi rujukan untuk Nawacita tak dapat berjalan. Pada HUT ke 44 PDIP Presiden Jokowi mengemukakan pentingnya kebijakan ekonomi Pancasila yang menurut beliau tak lama lagi akan diberitahu ke publik. Esensi Ekonomi Pancasila adalah keadilan, bukan proyek dan juga bukan pertumbuhan (growth). Dengan rencana kebijakan Ekonomi Pancasila itu secara tak langsung Presiden mengakui betapa buruknya karakter ekonomi Indonesia yang tak memberi kepemihakan kepada rakyat kecil,” tandas Shohibul.

Sebelumnya, Menaker Hanif dan Gubsu Ir H Tengku Erry Nuradi MSi telah melakukan penandatanganan komitmen bersama antara BBPLK Medan, Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Medan dengan PT KIM (Persero) dalam rangka peningkatan kompetensi tenaga kerja yang berdasarkan kebutuhan industri sesuai dengan program magang nasional Kemenaker.

Dalam acara itu, Erry menyampaikan, kondisi ketenagakerjaan di Sumut sesuai dengan Survei angkatan kerja Nasional dan BPS pada Agustus 2016 lalu. Dari total jumlah penduduk Sumut hampir 14 juta jiwa, peduduk usia kerja sebanyak 9.842.000 orang, sementara jumlah pengangguran 372.000 orang.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini