Di Hadapan Tokoh Nasionalis dan Purnawirawan Jenderal, Habib Rizieq Bahas Pancasila

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Jakarta – Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Habib Muhammad Rizieq Syihab turut hadir dalam diskusi “Kedaulatan NKRI Tanggung Jawab Kita Semua” yang digelar di Gedung Joeang 45, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (20/1). Selain Habib Rizieq, hadir juga tokoh-tokoh nasionalis dan Purnawirawan Jenderal.

Dalam diskusi tersebut, Habib Rizieq menjelaskan pendapatnya tentang Pancasila. Tidak hanya pandangan terhadap sila pertama yang disampaikannya, sila kedua sampai kelima juga secara gamblang dipaparkannya.

“Bangsa Indonesia siapapun dia berhak untuk mendapatkan keadilan dan berhak untuk selalu diperlakukan dengan adil. Bahkan juga harus diperlakukan dengan beradab. Yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” katanya saat membahas sila kedua dengan berapi-api, dikutip dari Media Resmi GNPF-MUI.

“Indonesia ini bukan negara federasi. Indonesia ini negara kesatuan. Sehingga kalau ada satu wilayah yang menghendaki untuk melepaskan diri dari NKRI, enggak bisa referendum yang hanya untuk wilayah tersebut,” ujarnya dalam membahas sila ketiga.

Sedangkan untuk sila keempat, Habib mengatakan, dasar negara kita adalah musyawarah untuk mufakat yang artinya adalah mengumpulkan para ahli di setiap bidang dan memiliki integritas dan menguasai disiplin ilmu tertentu untuk merumuskan kebijakan-kebijakan negara.

Menurutnya, hal inilah yang membedakan demokrasi Pancasila di Indonesia dengan demokrasi liberal, demokrasi sosialis, atau bentuk demokrasi lainnya. Saat ini, Habib Rizieq melanjutkan, prinsip demokrasi Indonesia sudah bergeser ke arah demokrasi liberal yang menganut konsep “one man one vote”.

Sementara untuk sila kelima Habib Rizieq menyorot soal tidak meratanya keadilan sosial di Indonesia.

“Bagaikan tikus yang mati di atas lumbung padi, Sudara! Kita kaya raya! Sekali lagi kita kaya raya! Kita tidak miskin! Maka itu ayo kita bangkit sudara! Kedaulatan ekonomi, kedaulatan politik, kedaulatan hukum, kedaulatan teritorial, kedaulatan bangsa, harus kita rebut dan kita tegakkan kembali di bumi Indonesia!” tegasnya.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini