Khutbah Jumat : Menguatkan Taqwa sebagai Prinsip Kehidupan untuk Menghindari Kemaksiatan

Breaking News

- Advertisement -

Mudanews.com – Bekasi  | Dalam khutbah Jumat yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Karim Malik, beliau mengingatkan pentingnya memperkokoh ketakwaan sebagai prinsip utama dalam menjalani kehidupan. Dalam konteks saat ini, ketika kemaksiatan kerap dipertontonkan secara terang-terangan, menjaga diri dari hal-hal yang dilarang oleh agama menjadi tantangan besar.

“Ketakwaan adalah jalan menuju kebahagiaan sejati. Hanya dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, kita dapat mencapai kebahagiaan yang hakiki,” tegas Ustadz Abdul Karim.

Dalam khutbah tersebut, Ustadz Abdul Karim menekankan bahwa meninggalkan larangan Allah lebih berat dibandingkan menjalankan ketaatan. Beliau mengutip pernyataan Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah:

> “Meninggalkan larangan lebih sulit daripada menjalankan perintah karena melawan hawa nafsu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar mencari ridha Allah.”

Ayat Alquran sebagai Pengingat

Sebagai pengingat, beliau mengutip firman Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 2:

> “Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.”

Ayat ini menjadi dasar penting untuk tidak hanya mengerjakan kebaikan tetapi juga menjauhi segala bentuk dukungan terhadap kemaksiatan.

Realitas Kemaksiatan di Zaman Kini ustadz Abdul Karim juga menyentuh isu-isu kemaksiatan yang semakin meluas, seperti perjudian, konsumsi khamr, dan praktik riba. Ia mengingatkan bahwa Allah dengan tegas melarang perbuatan-perbuatan tersebut, seperti disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 275 dan Al-Maidah ayat 90.

Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah SAW melaknat para pelaku riba, termasuk pihak-pihak yang mendukung dan memfasilitasinya. Hal ini menunjukkan bahwa dosa kemaksiatan bukan hanya terletak pada pelaku utama, tetapi juga mereka yang berperan di dalamnya.

Dampak Maksiat bagi Kehidupan

“Maksiat bukan hanya pengingkaran nikmat Allah, tetapi juga pengkhianatan terhadap amanah-Nya. Akibatnya, rezeki berkurang dan keberkahan dicabut dari kehidupan seseorang,” jelasnya sambil mengutip hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

> “Sesungguhnya seorang hamba terhalang rezekinya karena dosa yang diperbuatnya.”

Sebagai penutup, Ustadz Abdul Karim mengajak jamaah untuk memperkuat iman dan ketakwaan, menjaga diri, keluarga, dan masyarakat dari dampak buruk kemaksiatan, serta berperan aktif dalam melawan segala bentuk penyimpangan yang bertentangan dengan ajaran Islam.**

Sumber Kutipan:
Alquran: Surat Al-Maidah ayat 2 dan Al-Maidah ayat 90

Hadits: HR. Muslim dan HR. Ahmad
Penjelasan Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah

Oleh Ustadz Abdul Karim Malik
(Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi dan Tenaga Pengajar Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi)

Sumber Berita: NU Online.

Berita Terkini