Tokoh Pers Sumut: Presiden Perlu Pusatkan Komando di Sumatera untuk Antisipasi Keterlambatan Bantuan

Breaking News
- Advertisement -

Ket Foto: Tokoh Pers Sumut, Erri Rahman.( Dok.Tim/ ist)

Medan, Mudanews.com — Tokoh muda pers Sumatera Utara, Erri Rahman, meminta Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk mempertimbangkan berkantor sementara di Pulau Sumatera sebagai langkah percepatan penanganan bencana banjir dan longsor yang sudah terjadi beberapa pekan terakhir. Menurutnya, langkah tersebut penting demi memastikan distribusi bantuan dan proses evakuasi berjalan maksimal.

Permintaan itu disampaikan Erri Rahman menyusul keluhan masyarakat dan relawan mengenai lambatnya penanganan di lapangan, terutama dalam distribusi bantuan pangan, logistik, serta evakuasi warga yang masih terisolasi akibat banjir dan longsor di sejumlah daerah.

Menurut Erri, kehadiran langsung Presiden di lokasi bencana akan menjadi dorongan kuat bagi jajaran kementerian, TNI/Polri, dan pemerintah daerah untuk bergerak lebih cepat, sistematis, dan terkoordinasi.

“Kami melihat masih banyak warga yang belum menerima bantuan tepat waktu. Kehadiran Presiden Prabowo di lokasi bencana akan mempercepat proses, memberi tekanan moral kepada semua pihak, dan memastikan penanganan dilakukan dengan sungguh-sungguh,” ujar Erri Rahman, Sabtu (6/12).

Ia menambahkan bahwa praktik pemimpin negara berkantor di lokasi bencana bukanlah hal baru. Beberapa kepala pemerintahan di dunia pernah melakukan langkah serupa demi memastikan penanganan berlangsung efektif dan tepat sasaran.

Erri menegaskan bahwa masyarakat membutuhkan kehadiran negara secara total, terutama dalam situasi darurat ketika bencana menyebabkan korban jiwa, kerusakan pemukiman, hingga terputusnya akses antarwilayah.

“Ini bukan soal pencitraan, ini soal kepemimpinan. Ketika Presiden berada di lokasi bencana, komando bisa dipusatkan, keputusan bisa diambil cepat, dan warga merasa lebih diperhatikan,” tegasnya.

Sebagai tokoh muda pers, Erri juga mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk memperbaiki sistem mitigasi bencana, memastikan stok logistik mencukupi, serta mengoptimalkan jalur distribusi agar tidak terjadi penumpukan bantuan di gudang maupun keterlambatan di titik pengungsian.

Hingga kini, proses evakuasi dan penyaluran bantuan masih berlangsung di berbagai wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Masyarakat berharap pemulihan dipercepat agar tidak ada warga yang terabaikan.(*)

Berita Terkini