Mudanews.com-Medan | Sidang kasus dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara kembali menghadirkan drama di ruang persidangan Pengadilan Tipikor Medan, Kamis(02/10/25). Mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting, membantah kesaksian bawahannya yang menyebut dirinya mengatur pemenang tender.
“Pemenang tender itu urusan PPK. Saya tahu hasilnya setelah dilaporkan,” tegas Topan di hadapan majelis hakim.
Sebagaimana diberitakan Waspada.id, meski membantah mengatur tender, Topan mengakui pernah beberapa kali bertemu dengan Akhirun Piliang alias Kirun—rekanan proyek yang disebut-sebut ikut dalam pusaran kasus ini. Pertemuan itu disebut terjadi di sebuah kafe di Medan, kantor dinas, hingga saat survei proyek di Sipiongot, Padang Lawas Utara.
Dalam persidangan, Topan juga menyebut nama Yasir Ahmadi, mantan Kapolres Tapanuli Selatan, sebagai pihak yang memperkenalkannya dengan Kirun. Fakta ini menambah daftar panjang tokoh yang disebut dalam kasus proyek jalan tersebut.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menegaskan bahwa dugaan suap melibatkan dua perusahaan—PT DNG dan PT Rona Mora—dengan total nilai proyek mencapai Rp165 miliar. Aliran uang Rp50 juta yang disebut diberikan kepada pejabat dinas dianggap bagian dari pola “success fee” untuk memuluskan proyek jalan.
Catatan Mudanews
Sidang ini bukan sekadar soal siapa membantah dan siapa mengakui. Fakta persidangan membuka tabir jaringan kepentingan dalam proyek infrastruktur di Sumut. Nama pejabat dinas, mantan aparat penegak hukum, hingga rekanan swasta kembali berseliweran.
Publik layak bertanya:
Apakah tender proyek ratusan miliar benar-benar transparan?
Mengapa jalur komunikasi proyek bisa bersinggungan dengan aktor non-teknis seperti aparat atau keluarga rekanan?
Apakah OTT KPK kemarin hanyalah puncak gunung es dari praktik yang lebih luas?
Mudanews sebelumnya juga memberitakan OTT proyek jalan senilai Rp231,8 miliar yang menyeret pejabat dan rekanan. Dengan fakta persidangan terbaru, benang merah makin terlihat: proyek jalan di Sumut bukan sekadar urusan pembangunan, tapi juga panggung tarik-menarik kepentingan yang melibatkan banyak pihak.
[Red] – Mudanews