MudaNews | TEBING TINGGI, Hari ini, ratusan massa aksi dari berbagai elemen masyarakat menggelar “Aksi Membara,” sebuah demonstrasi yang menyerukan perbaikan menyeluruh di tingkat nasional dan daerah. Aksi ini digagas sebagai respons terhadap berbagai isu yang dianggap menyimpang dari amanah rakyat, sekaligus memanfaatkan momentum penting untuk mendorong perubahan yang fundamental.Senin 1 September 2025
MOMENTUM PERBAIKAN NASIONAL DAN DAERAH
Dalam orientasi yang disampaikan pada catatan ini, menegaskan bahwa bangsa ini berada di titik krusial. “Ini bukan sekadar protes biasa, melainkan peringatan keras. Kita berada dalam momentum penting untuk berbenah diri. Di tingkat nasional, kita butuh kepemimpinan yang adil dan reformasi yang nyata. Di tingkat daerah, kita menuntut para pemimpin untuk lebih transparan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,”.
Aksi ini tidak hanya menyoroti satu isu, tetapi juga menyuarakan keresahan yang lebih luas, mulai dari masalah penegakan hukum hingga kebijakan yang tidak pro-rakyat. Massa aksi percaya bahwa perbaikan harus dimulai dari akar rumput, dengan memastikan setiap kebijakan dan tindakan para pejabat berpihak pada kepentingan publik, bukan segelintir elite.
PESAN TEGAS UNTUK PARA PEJABAT DAN PENEGAK HUKUM
Melalui aksi ini, kami mengirimkan pesan yang jelas dan tegas kepada seluruh Aparat Penegak Hukum (APH), Pejabat Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. “Jabatan yang Anda emban adalah amanah dari rakyat. Kami, sebagai bagian dari rakyat, akan terus memantau dan mengawasi kinerja Anda. Setiap ketidakadilan, setiap kebijakan yang merugikan, dan setiap tindakan yang menyimpang akan kami suarakan. Ini adalahh peringatan, bukan ancaman,”.
TUNTUTAN UTAMA AKSI
Aksi hari ini juga membawa empat tuntutan utama yang dianggap mendesak untuk segera diimplementasikan:
1. Reformasi Polri Secara Menyeluruh: Kami menuntut perbaikan sistematis di tubuh Polri, termasuk reformasi budaya, peningkatan profesionalisme, dan penguatan pengawasan internal untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan korupsi.
2. Usut Tuntas Dalam Kematian Alm. Affandi Kurniawan: Kami mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut secara transparan dan adil kasus kematian Almarhum Affandi Kurniawan, memastikan keadilan ditegakkan dan pelaku bertanggung jawab.
3. Batalkan Tunjangan Mewah DPR RI yang Menyakiti Hati Rakyat: Kami menolak kebijakan yang memberikan tunjangan mewah kepada anggota DPR RI di tengah kondisi ekonomi yang sulit bagi rakyat. Kebijakan ini dinilai tidak etis dan tidak berempati.
4. Sahkan RUU Perampasan Aset: Kami mendesak pemerintah dan DPR untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset agar negara dapat secara efektif memiskinkan para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Adapun yang menjadi cikal bakal gerakan ini harus turun kejalan untuk menyampaikan aspirasinya yakni :
1. Isu kaum elit yg tidak peka dan memiliki etika serta menimbulkan kehidupan yang bermewah-mewahan ditengah kesulitan rakyat yang hanya bertahan hidup dari pendapatan hari ke hari.
2. Ketimpangan ekonomi yg luar biasa.
3. Produk kebijakan yang tidak pro rakyat (pajak, kawasan hutan, korupsi yang merajalela)
4. Saluran aspirasi rakyat yang tersumbat hingga harus meluap ke jalan (ekstraparlemen).
5. Penegakan hukum yang tidak mencerminkan keadilan bagi rakyat kecil.
6. Tindakan Represifitas dan Brutalitas aparat kepolisian.
7. Minimnya lapangan pekerjaan, meningkatkan eskalasi pengangguran.
8. Mahalnya biaya pendidikan.
Massa aksi berharap tuntutan ini didengar dan ditindaklanjuti dengan serius oleh pemerintah dan seluruh instansi terkait. Kami akan terus mengawal setiap perkembangannya dan tidak akan berhenti menyuarakan kebenaran.
Perlu menjadi catatan pengingat kepada pemangku kebijakan, bahwasanya dari berdirinya negara ini sampai hari ini karena adanya keringat dan darah rakyat, jadi RAKYATLAH PEMEGANG SAHAM TERBESAR REPUBLIK INI.
FORUM KREATIVITAS TEBING TINGGI- MARA (Marding) & MELWI