Mudanews.com, Medan – Matahari Pagi Indonesia Sumatera Utara (MPI Sumut) menggelar sejarah pemikiran Adam Malik di Sesi 1 yang bertema “Pemikiran Adam Malik Sang Bapak Bangsa” yang laksanakan di Begawan Kupie, Jalan Sei Serayu Tj. Rejo, Kota Medan, Jum’at (18/04/2025).
Dalam kesempatan tersebut, MPI menghadirkan pengamat politik Sumut Dr. Faisal Riza selaku pemateri yang juga merupakan Akademisi dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) yang memaparkan sosok figur Adam Malik sebagai Bapak Bangsa.
Ketua Umum MPI Sumut, dr. Donal Anjar Simanjuntak M.Ked., (Paru), Sp.P (K) dalam sambutannya menyampaikan, dirinya menjelaskan alasan dari diselenggarakannya Akademi Pemikiran Bapak Bangsa.
“Pemuda hari ini absen atau tidak kenal terhadap pendiri-pendiri bangsa dan kegiatan ini akan rutin dilakukan seterusnya,” ujar Donal sapaan akrabnya, yang juga turut didampingi Sekjen MPI Sumut, Bambang Herawan ST., IAI.
Dalam perjalanannya, akademi ini lahir dari keprihatinan terhadap realitas politik Indonesia yang minim pemikiran mendalam dan dialektika substansial. Dunia akademik yang seharusnya menjadi ruang intelektual justru sering dijadikan ajang eksperimen politik.
Akademisi UINSU Dr. Faisal Riza dalam hal tersebut mengapresiasi kegiatan tetang Bapak Bangsa Adam Malik, dan menarik garis benang merah sejarah adam malik dari perspektif urbanisasi.
“Adam Malik ini tokoh menarik dalam konfigurasi tokoh-tokoh pendiri bangsa secara nasional, lahir di Siantar, orang Mandailing dan bermarga Batubara, ibunya bermarga Lubis,” jelasnya.
Riza juga menjelaskan, bahwa Adam Malik adalah seorang anak yang lahir dari keluarga yang berada, namun bukan serta ayahnya seorang bisnismen. Adam Malik lahir tahun 1917, kemudian dia bersekolah kira-kira ada 2 versi, sampai kelas 4 SD di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah yang didirikan oleh Belanda untuk Bumi Putra namun yang bukan Ningrat dan ada juga yang menyebut sampai SMP di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Siantar,” pungkasnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan minat baca di kalangan generasi muda dengan meneladani para Bapak Bangsa, seperti H.O.S Cokroaminoto, Sukarno, Hatta, Tan Malaka, Syahrir, Natsir, Agus Salim sampai dengan Adam Malik yang juga seorang politikus dan mantan jurnalis serta menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ketiga.
Adam Malik telah ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998 berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai ketua parlemen, menteri luar negeri, presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. (*)