Mudanews.com-Tokyo | Jepang kembali menjadi sorotan terkait potensi bencana gempa bumi besar. Dalam pernyataan resmi, Kedutaan Besar China di Jepang memperingatkan warganya tentang meningkatnya risiko gempa besar, seiring dengan laporan pemerintah Jepang yang memperbarui penilaian ancaman gempa di Palung Nankai.
“Jepang adalah negara yang rentan terhadap gempa bumi yang sering terjadi. Pada bulan Agustus tahun lalu, gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter melanda Prefektur Miyazaki di ujung barat Palung Nankai, mendorong pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan,” kata Kedutaan Besar China di Jepang dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu(26/4/2025).
Kedutaan China juga merujuk laporan media Jepang, yang menyebutkan bahwa pemerintah Jepang telah meningkatkan kemungkinan terjadinya gempa besar di wilayah Palung Nankai dari 70% menjadi 80% dalam kurun waktu 30 tahun ke depan. Penilaian risiko terbaru ini dirilis pada 31 Maret 2025.
Dampak yang diperkirakan pun sangat serius. “Gempa bumi yang berpotensi terjadi dapat berdampak pada wilayah luas dari Okinawa di barat hingga Fukushima di timur, dengan potensi korban mencapai 298.000 jiwa dan kerugian ekonomi hingga US$1,8 triliun,” tambah Kedutaan.
Seiring peringatan ini, Pemerintah China menyerukan warganya yang berada atau berencana ke Jepang untuk meningkatkan kewaspadaan. Mereka diimbau memantau informasi gempa secara saksama, merencanakan perjalanan, studi, atau investasi properti dengan pertimbangan risiko, serta mengenali lokasi evakuasi terdekat dan mengikuti instruksi dari otoritas lokal tanpa penundaan.
Sementara itu, mengutip Newsweek, hingga berita ini diturunkan, belum ada komentar resmi dari pemerintah Jepang mengenai peringatan yang disampaikan China. Namun, laporan tersebut mengingatkan bahwa wilayah Palung Nankai secara historis mengalami gempa besar setiap 100 hingga 150 tahun, dengan peristiwa besar terakhir terjadi pada tahun 1946.
Sebagai catatan, Jepang pernah mengalami gempa berkekuatan 9,0 skala Richter pada 11 Maret 2011 yang memicu tsunami dahsyat dan kecelakaan nuklir di Fukushima, menyebabkan hampir 20.000 kematian.
Dalam laporan terpisah, Badan Meteorologi Jepang mencatat enam gempa bumi berkekuatan 2,5 atau lebih dalam 24 jam hingga pukul 18.00 waktu setempat pada Selasa lalu. Gempa terbesar tercatat berkekuatan 4,8 skala Richter di lepas pantai timur Pulau Hokkaido.
Jepang memang merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik, zona seismik aktif yang menjadi tempat terjadinya sekitar 81% gempa bumi terbesar di dunia, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).**(RED)